Sat Polairud Polres Babar Ajak Nelayan Lapor Bila Lihat Kapal Bawa Barang Ilegal
By beritage |
GETARBABEL.COM, BANGKA — Guna menjaga situasi kamtibmas di laut, Polres…
Tuesday, 17 September 2024
Penulis: Ashan Rais (Analis Politik Pulau Nangka Centre)
GETARBABEL.COM, BANGKA — Mencermati perkembangan dinamika Pilkada Bangka 2024 sangat menarik kita ikuti.
Hampir dipastikan ada 3 pasang kandidat Bupati dan Wakil Bupati Bangka yang ikut meramaikan pesta demokrasi yang akan digelar 27 November 2024 mendatang, yaitu Mulkan dan pasangannya diusung PDIP dan koalisinya, Yusroni Yazid dan pasangannya diusung Partai Gerindra dan koalisinya, dan terakhir muncul Syahrial Ridho dan pangannya diusung Partai Golkar dan koalisinya.
Memang saat ini para kandidat wakil bupatinya masih samar-samar.
Penduduk Kabupaten Bangka merupakan mata pilih terbesar se-Bangka Belitung, akan tetapi di antara 3 pasang tersebut tidak ada yang memperoleh/meraup suara signifikan dalam artian tidak ada meraih suara 50+1 persen.
Siapapun yang akan menang dan kalah dengan selisih suara tidak terlalu jauh.
Mulkan merupakan Bupati Bangka incumbent sangat populer dan masih memiliki pendukung fanatik terlepas kekurangan serta kelebihan yang dimiliki punya massa akar rumput.
Sedangkan figur Yusroni merupakan kandidat kuda hitam karena sudah pernah menjadi Bupati Bangka hampir 2 periode dan dipercaya masih memiliki dukungn fanatik yang loyal dan serta memiliki basis massa “tradisional”, alim ulama meskipun pendukung tersebut tidak pernah dirawat.
Akan tetapi refleksi ketidakpuasan atas kepemimpinan Mulkan, maka inilah peluang Yusroni merebut kembali suara para pendukungnya tersebut.
Terakhir muncul figur Syarial Ridho merupakan kandidat alternatif.
Beliau sudah 2 kali menjadi calon anggota DPR RI dari Partai Golkar akan tetapi belum berhasil, karena nama beliau belum begitu populer dibandingkan dengan Mulkan dan Yusroni di Kabupaten Bangka.
Basis massa Syahrial Ridho yaitu kalangan “Elitis” harus bekerja keras untuk menaikkan popularitas dan elektabilitasnya.
Kendaraan dan mesin politik yang akan dipakai tidak akan berjalan secara signifikan untuk mendulang suara pemilih, karena kecenderungan pemilih masih memakai teori “Pragmatis Transaksional”, kecuali elit partainya.
Oleh karena itu peran dari relawan sangat ampuh untuk meraih suara karena mereka bekerja tanpa pamrih.
Pertarungan politik berjalan semakin dinamis dan kemungkinan yang tidak terduga akan terjadi.
(Getarbabel.com/Editor: Edwardi, Foto : Ashan Rais. IST)
Posted in Politik
GETARBABEL.COM, BANGKA — Guna menjaga situasi kamtibmas di laut, Polres…
GETARBABEL.COM, JAWA TENGAH – Ketua PWI Provinsi Jawa Tengah (Jateng),…
GETARBABEL.COM, BANGKA — Dalam mengantisipasi terjadi kecelakaan dan gangguan keamanan…
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan…
GETARBABEL.COM, BANGKA — Sungguh miris…
GETARBABEL.COM, BANGKA — Sejumlah ASN…
GETARBABEL.COM, BANGKA — Kecamatan Belinyu…