Gelar “Tajammu” dan Jalan Sehat Syukuri 100 Tahun Gontor, HNW: Pesantren Gontor Hadirkan Spirit Baru Dan Maslahat Positif Bagi Umat,Bangsa Dan Negara
By beritage |
JAKARTA–Konferensi Pers Tajammu’ dan Jalan Sehat 100 Tahun Gontor merupakan…
Wednesday, 2 April 2025
Oleh : Abdullah Hehamahua || Penasehat KPK (2005-2013 || Aktivis dan Politikus Islam
GARIS pantai Indonesia, terpanjang kedua di dunia. Lautnya, 2/3 dari luas wilayah Indonesia. Maknanya, Indonesia termasuk negara kelautan.
Potensi laut Indonesia menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), senilai Rp.30 ribu triliun per tahun. Maknanya, potensi laut saja, sudah bisa menyumbang 10 APBN. Apalagi, Sumber Daya Alam (SDA) yang lain, seperti hutan dan tambang. Konsekwensi logisnya, pemerintah tidak perlu pinjam uang dari mana pun, baik di dalam negeri, apalagi negara lain.
Penulis, dalam kontek ini, mengkomunikasikan seri ke-20, Al-Qur’an sebagai Pemantik Teknologi, bagian ketiga dengan subtema: Teknologi Perikanan.
Al-Qur’an dan Sumber Daya Laut
Al Qur’an menyebutkan, Allah SWT menyediakan pelbagai SDA di laut bagi hamba-Nya, seperti ayat berikut: “Dan Dialah yang menundukkan lautan (untukmu) agar kamu dapat memakan dari padanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur.” (QS An-Nahl : 14).
Ayat Al-Qur’an ini menginformasikan, rakyat Indonesia, dapat mengonsumsi ikan segar. Allah SWT juga menyediakan mutiara yang dapat dijadikan perhiasan, khususnya bagi kaum Hawa. Allah SWT di lain ayat, berfirman:
“Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang berasal) dari laut sebagai makanan yang lezat bagimu, dan bagi orang-orang yang dalam perjalanan.” (QS Al Maidah: 96).
Ayat ini menginformasikan, selain ikan, ada makhluk laut lainnya yang bermanfaat bagi manusia, yakni: gurita, cumi, teripang, kerang, udang, dan rumput laut. Konsekwensinya, umat Islam yang meyakini Al-Qur’an sebagai Pemantik Teknologi Perikanan, dapat mengeksplorasi laut Indonesia dalam tiga program, yakni:
1. Industri Budidaya
SDA laut yang dapat dibudidaya adalah kerang, udang, teripang, rumput laut, dan mutiara. Kegiatan budidaya tersebut dapat dilakukan nelayan kampung melalui Koperasi Nelayan dengan supervisi Dinas KKP dan BUMD.
Dinas KKP dan BUMD dalam kontek ini perlu membuka Baitul Mal Nelayan guna membantu modal usaha nelayan. Dampak positifnya, nelayan tidak terjebak dalam riba dan sistem perbankan konvensional. Budidaya tersebut meliputi:
a. Budidaya Kerang
Kerang memiliki protein sangat tinggi. Ia dapat dibudidaya di pesisir pantai yang ada pohon bakau. Sebab, kerang dapat menempel dan beranak pinak di akar pohon bakau. Manfaat lainnya, kerang dapat terlindung dari terpaan ombak karena dihalangi pohon-pohon bakau tersebut.
b. Budidaya Udang
Udang dapat dipelihara di pesisir pantai yang jernih airnya dan berpasir. Sebab, udang suka bersembunyi di dalam pasir. Tentu, udang-udang ini diamankan dari hempasan ombak dengan menggunakan pagar bambu.
c. Budidaya Teripang
Teripang memiliki protein yang sangat tinggi. Ia sangat diminati masyarakat Jepang. Sebab, mereka mengolahnya menjadi kecap atau sosis. Teripang dibudidayakan di pesisir yang berpasir. Sebab, teripang suka pasir.
d. Budidaya Mutiara
Mutiara, selama ratusan tahun, hanya berada di laut Banda, Maluku. Namun, dewasa ini, mutiara dapat dibudidayakan seperti yang dilakukan masyarakat NTB.
2. Industri Tangkapan
Dinas KKP, BUMD, dan Koperasi Nelayan melakukan Bimtek yang diikuti nelayan penangkap ikan. Mereka diperkenalkan pola penangkapan ikan yang efektif dan efisien tanpa merusak laut. Konsekuensi logisnya, nelayan tidak boleh menangkap ikan dengan bom atau tuba. Sebab, selain ikan kecil yang tidak diperlukan, ikut mati, juga merusak komunitas terumbu kerang. Allah SWT berfirman: “Jangalah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik” (Q.S. al-A’raf: 85).
Nelayan juga dilatih untuk mengerti cuaca, arah angin, dan musim, sebelum melaut. Dampak positifnya, nelayan tau, kapan mereka melaut dan kapan tidak melaut. Dampak positif lanjutannya, nelayan tidak menjadi korban ganasnya ombak dan kuatnya terpaan angin ribut.
Hasil tangkapan nelayan ditampung Koperasi Nelayan. Dampak positifnya, nelayan terjamin penghasilan rutinnya. Dampak positif lanjutannya, anak-anak nelayan terhindar dari “stunting.” Sebab, sebagian tangkapan, khususnya ikan segar dapat langsung dikonsumsi anak-anaknya.
3. Industri Pengalengan
BUMD perlu merintis pembangunan pabrik pengalengan di setiap kecamatan, khususnya bagi wilayah pesisir. Hasil laut yang perlu diproses d pabrik pengalengan adalah: tongkol, cumi, kerang, udang, dan rumput laut. Produk pengalengan diprioritaskan distribusinya ke daerah pedalaman Indonesia dan kebutuhan ekspor, khususnya negara-negara Timur Tengah dan Afrika.
Dinas KKP, BUMD dan apalagi Koperasi Nelayan wajib memastikan, proses pengalengan, halal. Ia tidak boleh menggunakan bahan pewarna dan pengawet yang berasal dari bahan haram, seperti: komponen babi, anjing, bangkai, narkoba, dan alkohol.
Simpulan
1. Al-Qur’an sebagai Pemantik Industri Perikanan hendaknya menjadikan nelayan sebagai hamba-hamba yang saleh. Sebab, Allah SWT menyediakan laut dengan segala isinya yang dapat dinikmati tanpa bayar. Inilah salah satu sumber rejeki yang disebut berulang ulang dalam surah Ar-rahman: “nikmat Allah manakah lagi yang kamu ingkari.?
2. Eksplorasi potensi laut secara profesional tanpa KKN, dapat melahirkan 10 APBN setiap tahun. Dampak positifnya, pemerintah tidak perlu melakukan pinjaman ke siapa pun. Dampak positif lanjutannya, rakyat Indonesia khusus di wilayah Indonesia Timur bebas dari “stunting.”
Marilah, anda, saya dan kita semua mengajak para nelayan menjadikan Al-Qur’an sebagai Pemantik Industri Perikanan. Dampak positifnya, Allah SWT dapat menjadikan kita memeroleh medali taqwa pada 1 Syawal karena mengikuti firman-Nya. In syaa Allah !!! (Depok, 19 Maret 2025).
Posted in IPTEK
JAKARTA–Konferensi Pers Tajammu’ dan Jalan Sehat 100 Tahun Gontor merupakan…
GETARBABEL.COM, BANJARMASIN — Berbeda dengan pelaksanaan Pekan Olahraga Wartawan Nasional…
GANTUNG–Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Agus…
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan…
GETARBABEL.COM, BANGKA — Sejumlah ASN…
GETARBABEL.COM, BANGKA — Sungguh miris…
GETARBABEL.COM, BANGKA- Kawasan hutan seluas…