Gandeng Tim Saber Pungli, Dishub Tertibkan Parkir Liar
By beritage |
GETARBABEL.COM, BANGKA- Pemkab Bangka melalui Dinas Perhubungan (Dishub) baru baru…
Wednesday, 23 April 2025
Oleh : Abdullah Hehamahua || Penasehat KPK (2005-2013 || Aktivis dan Politikus Islam
ALHAMDULILLAH, kita jumpa lagi. Dambaanku, kita sekarang sedang berada di dalam masjid, meneladani Rasulullah SAW, berittikaf. Dampak positifnya, harapan untuk memeroleh malam lailatul qadar sangat tinggi.
Penulis, berdasarkan pemikiran, pemahaman, penghayatan, pengamalan, dan perilaku seperti itu, mengkomunikasikan seri ke-21 ini dengan subtema: AL-QUR’AN SEBAGAI PEMANTIK TEKNOLOGI TRANSPORTASI.
Kuda dan Onta sebagai Alat Transportasi
Allah SWT berfirman: “Kuda, unta, dan keledai diciptakan untuk menjadi kendaraan dan perhiasan.” (QS Yasin: 7).
Ayat ini menjadi bukti, Al Qur’an, selain sebagai Sumber Hukum dan Sumber Ilmu Pengetahuan, ia juga merupakan Pemantik Teknologi Transportasi. Ia meliputi angkutan darat, laut, dan udara.
Onta, kuda, dan keledai yang disediakan Allah SWT sebagai alat transportasi, memicu manusia untuk menciptakan kendaraan berupa sepeda, motor, dan mobil. Dampak positifnya, Al Jazari seorang sarjana muslim termotivasi untuk menciptakan engkol. Alat ini digunakan untuk mengstarter mobil, motor, dan bus.
Hasil ciptaan Al Jazari tersebut (1206) memotivasi negara-negara penghasil kenderaan darat menciptakan kunci starter motor, mobil, dan bus.
Al-Qur’an dan Pembuatan Kapal Laut
Allah SWT menginformasikan ke Nabi Muhammad SAW bagaimana Nabi Nuh dibimbing dalam membuat kapal laut yang pertama di dunia.
“Diwahyukan (oleh Allah) kepada Nuh, “(Ketahuilah) bahwa tidak akan beriman di antara kaummu, kecuali orang yang benar-benar telah beriman. Maka, janganlah engkau bersedih atas apa yang selalu mereka perbuat. Buatlah bahtera dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami dan janganlah engkau bicarakan (lagi) dengan-Ku tentang (nasib) orang-orang yang zalim. Sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan.” (QS Hud: 36-39).
“Kami mengangkut dia (Nuh) ke atas (kapal) yang terbuat dari papan dan pasak yang berlayar dengan pengawasan Kami sebagai balasan (kebaikan) bagi orang yang telah diingkari (kaumnya).” (QS Al Qamar: 13).
“Kami wahyukan kepadanya, “Buatlah kapal dengan pengawasan dan petunjuk Kami. Apabila perintah Kami telah datang dan tungku (dapur) telah memancarkan air, masukkanlah ke dalam (kapal) itu sepasang-sepasang dari setiap jenis (binatang), juga keluargamu, kecuali orang yang lebih dahulu ditetapkan (akan ditimpa siksaan) di antara mereka. Janganlah engkau bicarakan dengan-Ku tentang orang-orang yang zalim. Sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan.” (QS. Al Mukminun: 27).
Al Qur’an dengan kisah nabi Nuh, memicu manusia untuk membuat alat transportasi laut seperti yang ditumpangi Musa dan Khidir. Allah SWT berfirman:
“Kemudian, berjalanlah keduanya, hingga ketika menaiki perahu, dia melubanginya. Dia (Musa) berkata, “Apakah engkau melubanginya untuk menenggelamkan penumpangnya? Sungguh, engkau telah berbuat suatu kesalahan yang besar.” (QS Al Kahfi: 71).
Al-Qur’an dan Pesawat Terbang
Pencapaian puncak manusia di sektor transportasi adalah pembuatan kapal terbang. Hal ini dilakukan Abbas ibnu Firnas ketika mengtadabburi Al-Qur’an:
“Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.” (QS Al Isra: 1).
Abbas ibnu Firnas berdasarkan ayat Al-Qur’an di atas “penasaran”, bagaimana Rasulullah SAW menempuh perjalanan di antara Masjidil Haram dan Masjidil Aqsa pulang pergi, kurang dari 12 jam. Padahal, pedagang yang mengendarai onta perlu waktu sebulan pulang pergi. Mungkinkah Nabi Muhammad SAW bisa terbang.?”
Abbas ibnu Firnas dalam upaya memenuhi keingintahuannya, terus mengtadabburi Al-Qur’an dan sampailah ke ayat berikut:
“Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang terbang di angkasa dengan mudah? Tidak ada yang menahannya selain Allah. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang beriman.” (QS An Nahl: 79).
Abbas ibnu Firnas (abad ke-8M), berdasarkan ayat-ayat Al-Qur’an di atas, mulai membuat rangka pesawat dengan bentuknya mirip burung. Beliau lalu menerbangkannya dari suatu tebing di Bagdad. Percobaan pertama gagal. Namun, setelah beberapa kali mencoba, akhirnya, Abbas berhasil terbangkan pesawatnya sejauh beberapa ratus meter.
Amerika Serikat, Rusia, dan Eropa yang memproduksi pesawat terbang. Namun, dalam semua buku digantara, tertulis nama Abbas ibnu Firnas sebagai inisiator penciptaan kapal terbang. Bahkan, namanya diabadikan di satu kawah di bulan dan salah satu bandara di Bagdad.
Simpulan
1. Mengimani Al-Qur’an, baik sebagai Sumber Hukum, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi, maka rakyat Indonesia sepatutnya melanjutkan warisan BJ Habibie yang memproduk pesawat terbang. Sebab, salah satu biaya terbesar ONH Indonesia adalah harga tiket pesawat terbang.
2. Pemerintah, sebaiknya menggunakan dana abadi yang berasal dari calon jamaah haji bagi membeli pesawat terbang. Pesawat ini khusus bagi calon jamaah haji. Kiat yang efektif dan efisien, proyek Habibie berupa produk helikopter ditingkatkan ke pembuatan kapal terbang bagi calon jamaah haji.
Marilah, dalam hari pertama periode 10 malam terakhir ini, kita tingkatkan kekhusyuan dalam mengtadabburi Al-Qur’an. Dampak positifnya, medali taqwa dapat diraih pada 1 Syawal nanti. In syaa Allah !!! (Masjid Ar Rahman, Depok, 20 Maret 2025).
Posted in IPTEK
GETARBABEL.COM, BANGKA- Pemkab Bangka melalui Dinas Perhubungan (Dishub) baru baru…
GETARBABEL.COM, PANGKALPINANG – Penjabat (Pj) Walikota Pangkalpinang, Budi Utama menerima…
GETARBABEL.COM, BANGKA– Dalam era pendidikan yang semakin kompetitif, guru tidak…
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan…
GETARBABEL.COM, BANGKA — Sejumlah ASN…
GETARBABEL.COM, BANGKA — Sungguh miris…
GETARBABEL.COM, BANGKA- Kawasan hutan seluas…