Minim Sumber Daya hingga Sikap Represif Jadi Tantangan Pelaksanaan Pendidikan Inklusif di Indoneisia
By beritage |
Dosen Universitas Trunojoyo Madura Bima Kurniawan mengatakan bahwa pelaksanaan pendidikan inklusif di…
Friday, 19 September 2025
Oleh, Marwan || Kader HMI Cabang Bangka Belitung.
Sejauh ini, Pangkalpinang dan Bangka Belitung tak terlalu sadar akan hal kecil. Terlalu berdinamika politik namun tidak sadar akan membangun taman dengan bangganya dinamakan WIHELMINA PARK. Apakah pejabat publik lupa akan sejarah Bangsa?. Apakah pemerintah Pangkalpinang dan Bangka Belitung sengaja membanggakan Ratu Belanda yang menolak kemerdekaan Bangsa ini. Ini menuai kritik bagi kami di HMI Cabang Bangka Belitung yang menggaungkan perjuangan untuk kemajuan daerah ini.
Ketika mengulik sejarah, saya ingin tegaskan apa yang Bung Karno gaungkan untuk kita jangan sampai melupakan sejarah “JAS MERAH”. Sejarah juga perlu kita baca bersama, bahwa Ratu Wilhelmina merupakan satu-satunya ratu di dunia yang tidak rela dengan kemerdekaan Indonesia. Menurut Ratu Wihelmina, Indonesia terlalu membawa banyak keuntungan untuk bangsanya, terutama dari segi perekonomian sehingga ia enggan melepaskan tanah jajahannya. Alangkah etis dan logisnya ketika nama-nama tokoh Bangsa ini yang kita jadikan pacuan, bukan tokoh-tokoh yang menjajah Bangsa ini.
Bung Karno, Bung Hatta, Sutan Sjahrir, Jend. Sudirman, dan pelaku lainnya dalam sejarah Bangsa Indonesia yang berjuang dengan tumpah darah untuk memerdekakan dan membebaskan daerah kita dari Bangsa penjajah (Belanda), tapi alangkah tidak menghargai dan menghormati perjuangan mereka kalau nama bangunan yang ada dipusat kota diberikan nama penjajah yang merebut dan merampas daerah kita.
Ini kritikan saya layangkan dalam rangka kontrol kami sebagai kader HMI terhadap kondisi sosial, kontrol kami terhadap kemajuan dan pembangunan daerah, ini juga bentuk kepedulian kami dalam menghormati dan menghargai pelaku sejarah berdirinya Bangsa ini.
Tentunya saya berharap penuh, nama Wihelmina yang dijadikan nama taman dipusat kota ini segera untuk digantikan nama lain yang layak dan etis. Ataupun gantikan namanya dengan tokoh yang memperjuangkan Bangsa, bukan justru yang menjajah kita selama 350 Tahun. Karena jarangkali mata tertuju pada hal kecil ini. Sebagai kader HMI yang sering dikenal dengan diskusi yang bahkan sampai larut malam, diskusi sampai subuh, ini menjadi sebuah hal kecil yang bagi saya patut kita lirik.(*)
Posted in SOSBUD
Dosen Universitas Trunojoyo Madura Bima Kurniawan mengatakan bahwa pelaksanaan pendidikan inklusif di…
GETARBABEL.COM, BANGKA- Bertepatan dengan puncak HUT RI ke 79, Pemkab…
GETARBABEL.COM, PANGKALPINANG— Pemerintah Kota Pangkalpinang adakan Coffee Morning bersama pengambil…
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan…
GETARBABEL.COM, BANGKA — Sejumlah ASN…
GETARBABEL.COM, BANGKA — Sungguh miris…
GETARBABEL.COM, BANGKA- Kawasan hutan seluas…