Skenario Eskatologis Perang Israil – Iran (Membaca Hadits tentang Dajjal dan 70.000 Yahudi Isfahan dalam Konteks Geopolitik Kontemporer)

IMG-20250617-WA0011

Oleh: Maman Supriatman || Alumni HMI

Konflik antara Israel dan Iran bukan sekadar perebutan pengaruh regional atau perlombaan senjata nuklir.

Dari sudut pandang Eskatologi Islam, konflik ini berpotensi membuka jalan menuju tahap akhir dari sejarah dunia—fase kemunculan Dajjal, turunnya Imam Mahdi, dan perang besar antara Haqq dan Bathil.

Salah satu hadits paling penting dalam konteks ini adalah sabda Nabi Muhammad ﷺ:

“Dajjal akan diikuti oleh 70.000 orang dari Yahudi Isfahan, mereka mengenakan ṭiyālisa (pakaian khas Yahudi).”¹

Hadits ini menunjukkan bahwa sebelum muncul secara terbuka, Dajjal akan memiliki basis kekuatan di Isfahan, Iran tengah, bersama pasukan Yahudi dalam jumlah besar.

Hal ini menimbulkan pertanyaan:
Bagaimana mungkin kekuatan Zionis dapat menguasai wilayah jantung Iran yang saat ini dipimpin oleh rezim anti-Israel paling militan?

Kondisi Geopolitik Terkini

Saat ini Iran adalah:

  • Pendukung utama poros perlawanan anti-Zionis (Hamas, Hizbullah, Houthi, dan lain-lain).
  • Musuh utama Israel dan AS karena program nuklir dan pengaruh ideologinya.
  • Sekutu dekat Rusia dan China, menjadikannya benteng terakhir dunia Islam anti-Barat.

Namun, dari sudut pandang nubuwwah, fakta ini justru menjadi indikasi bahwa sistem ini harus dihancurkan terlebih dahulu sebelum skenario akhir zaman dapat digenapi.

Dalam kerangka ini, muncul skenario bahwa Iran akan menjadi target berikutnya dari agenda global pergantian rezim, sebagaimana terjadi di Irak, Libya, dan Suriah.

Dalam video terbarunya Syekh Imran tidak secara eksplisit menyatakan bahwa Iran akan menjadi target berikutnya setelah Suriah. Tapi ia menegaskan bahwa penggulingan rezim Suriah Bashar Al-Assad telah memberi akses udara bagi Israel untuk menyerang Iran; hal yang tidak bisa dilakukan Israel sebelum terbentuknya proxy Israel di Suriah.²

Sebelumnya, rezim Bashar Suriah yang didukung Rusia, telah digulingkan pada 8 Desember 2024. Jauh sebelum itu, Saddam Husein Irak, telah dikudeta lewat invasi Amerika pada 20 Maret 2003. Maka terbukalah jalur udara Israel-Suriah-Irak-Iran.

Dari perspektif ini, pergantian rezim Iran bagi Israel merupakan keniscayaan, karena selama ini Iran (beserta proxynya di Hizbullah Libanon, Houthi Yaman) merupakan pendukung utama perlawanan HAMAS di Palestina. Tidak ada pilihan lain bagi Israel bahwa untuk menguasai Palestina, mereka harus menyingkirkan semua perlawanan guna mewujudkan ambisinya menuju Pax Judaica.³

Skenario Menuju Isfahan

Dalam pembacaan eskatologis, berikut adalah tahapan logis menuju penggenapan hadits Dajjal dan Yahudi Isfahan:

  • Perang besar antara Israel dan Iran pecah

Melibatkan proksi dan serangan langsung ke fasilitas nuklir Iran, memicu instabilitas nasional.

  • Kerusuhan dan krisis internal Iran

Gelombang protes rakyat (dipicu oleh faktor ekonomi, represi sosial, atau kematian pemimpin spiritual) menciptakan kekacauan politik.

  • Intervensi asing atau kudeta internal

Didukung oleh kekuatan Barat atau elit militer reformis, dengan tujuan mengakhiri teokrasi dan menggantinya dengan sistem sekuler.

  • Pergantian rezim Iran

Rezim Syi’ah Iran saat ini digantikan oleh rezim baru yang terbuka terhadap Israel dan kekuatan global. Ini membuka jalan bagi kekuatan Dajjal untuk menguasai Isfahan dan memobilisasi pasukan.

Kemunculan Putra Mahkota Reza Pahlavi

Konteks ini semakin relevan dengan kemunculan kembali Putra Mahkota Reza Pahlavi di panggung global, yang dalam berbagai wawancaranya menyerukan:⁴

  • Perubahan sistem total Iran menjadi republik sekuler.
  • Kolaborasi dengan dunia internasional (termasuk Barat dan Israel).
  • Pembentukan pemerintahan transisi dan sistem demokratis berbasis modernitas Barat.

Dengan dukungan diaspora Iran, dan potensi intervensi Barat, Reza Pahlavi bisa menjadi figur transisional menuju tatanan baru yang mengarah pada terpenuhinya nubuwat Hadits tentang munculnya Dajjal dari Isfahan.

Dari Geopolitik ke Geoprofetik

Apa yang terjadi hari ini antara Israel dan Iran bukan hanya konflik geopolitik biasa.

Dalam pandangan eskatologi Islam:

  • Runtuhnya rezim Iran saat ini dapat menjadi titik balik krusial bagi skenario akhir zaman.
  • Masuknya pengaruh Zionis ke Isfahan membuka pintu bagi munculnya kekuatan Dajjal.

Maka, perang Israel-Iran hari ini bisa menjadi prolog dari penggenapan hadits Rasulullah ﷺ di atas.⁵

🌅 Epilog: Ketika Fajar Menyingsing

Bagi mereka yang masih percaya bahwa pergerakan sejarah bersifat acak, bergerak pontang-panting tanpa arah, perang Israel-Iran hanyalah satu halaman kecil dari babak dunia yang tak jelas ujungnya.

Namun bagi orang-orang yang percaya bahwa sejarah digerakkan oleh Sang Maha Pembuat Sejarah, ini adalah tanda-tanda yang mulai tampak tersusun menjadi Puzzle Ilahi. Fajar kebenaran itu mendekat.

Rasulullah ﷺ bukan hanya pembawa syariat, tapi sang pembaca masa depan, yang telah menyampaikan kepada umatnya skenario besar akhir zaman dengan presisi dan kasih sayang.

Maka, siapa yang tidak menjadikan Qur’an dan Hadits sebagai kompas, akan tenggelam dalam kabut disinformasi, propaganda, dan opini kosong.

Dan saat fajar itu menyingsing, yang akan tersisa bukan mereka yang banyak tahu, tapi mereka yang percaya, berjaga, dan menyiapkan ruhnya dengan iman, ilmu dan amal.

Foto Notes

¹ Hadits ini memiliki beberapa jalur periwayatan, termasuk dari Abu Hurairah dan Anas bin Malik. Semuanya berada dalam kitab-kitab hadits yang shahih.

Beberapa perawi utama yang masuk dalam sanad hadits ini adalah: Anas bin Malik, Shahabat terpercaya, pembantu Rasulullah ﷺ; Qutaybah ibn Sa‘id, Imam besar, tsiqah; Ya‘qub ibn ‘Abd al-Rahman al-Qāri’, Perawi tsiqah; Suhail ibn Abi Salih, Tsiqah, dari generasi tabi’in; Ayub al-Sakhtiyani, Imam besar, tsiqah; dan Muhammad ibn Sirin, Imam ahli tafsir mimpi, tsiqah.

Semua perawi dinilai tsiqah oleh ulama jarh wa ta’dil seperti Yahya bin Ma’in, Ahmad, dan Al-Bukhari.

Dengan demikian, derajat Hadits ini adalah Shahih li dzatihi, Shahih Mu’tabar, tidak ada cacat baik dalam sanad maupun matan. Juga diperkuat oleh banyak hadits lainnya dengan matan serupa.

² Lihat peta Israel dan Jazirah Arab.

³ https://youtu.be/qEcOENmE6QY?si=bQGRvKe7aYcm-A3M

⁴ https://youtu.be/htxh43BaKFA?si=8SM_wtog0tBFbOyL

⁵ Bandingkan dengan artikel penulis 29/05/25, yang menggambarkan bagaimana nubuat hadits tentang “tanduk setan dari Najd”, muncul dalam proses sejarah dengan rentang waktu yang sangat panjang (TANDUK SETAN DI NAJD: RANTAI FITNAH DARI WAHHABISME HINGGA MBS).

والله أعلم

MS 17/06/25

(Foto: ilustrasi/IST)

Posted in

BERITA LAINNYA

Sinopsis Dragged Across Concrete Tayang Sabtu Malam, Mel Gibson Perankan Oknum Penegak Hukum yang Terjerumus ke Dunia Kriminal

Film Dragged Across Concrete dijadwalkan hadir di Bioskop Trans TV hari ini, Sabtu, 4…

Polres Babar Razia Kendaraan Masuk Tanjung Kalian, 4 Sopir Kena Tilang

GETARBABEL.COM, BANGKA BARAT — Personel gabungan Polres Bangka Barat (Babar)…

Bekas Pabrik Kaolin Digarap TI Ilegal

GETARBABEL.COM, BANGKA BARAT — Personel Unit Reskrim Polsek Jebus dipimpin…

POPULER

HUKUM

hipk

IPTEK

drone

TEKNOLOGI