Pelatihan Pemetaan Wilayah Pantai Menggunakan Drone Berjalan Sukses
By beritage |
GETARBABELCOM, BANGKA– Sejumlah 30 orang generasi muda Babel dari kalangan…
Sunday, 22 December 2024
GETARBABEL.COM, BANGKA- Produksi sampah baik organik maupun non organik yang dihasilkan oleh Pondok Pesantren Tahfiz Qur’an Darul Iman yang berada di Desa Kimak Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Ternyata, membawa berkah tersendiri bagi beberapa warga setempat.
Jenis sampah organik yang diproduksi setiap hari oleh ponpes tersebut dimanfaatkan untuk pupuk kebun kelapa sawit, sedangkan sampah an organik bisa disortir kembali untuk dijual kepada pedagang pengepul.
Kades Kimak Mustofa mengaku, disela sela kesibukannya menjalankan tugas melayani warga, ada kegiatan sampingan dan rutin dikerjakannya. Dalam sebulan minimal delapan kali dirinya mengangkut sampah dari lokasi pondok pesantren Darul Iman untuk dibawa ke tempat pembuangan sampah yang telah tersedia.
Sampah yang diangkut tersebut berupa sampah organik dan sampah an organik. Dilokasi pembuangan, sampah sampah tersebut disortir kembali dan dipisahkan mana sampah organik dan mana sampah an organik. Khusus sampah organik langsung dibuang ke kebun sawit pribadi miliknya, sedangkan sampah an organik dikumpulkan kembali oleh tiga orang warganya untuk dijual ke pedagang pengepul.
“Jadi sampah an organik yang telah disortir oleh 3 warga desa ini, lalu dijual kembali oleh mereka ke pengepul, sedangkan sampah organik kadang langsung saya angkut ke kebun saya dijadikan sebagai bahan pupuk organik,”tuturnya.
Masih kata Mustofa, tidak selamanya sampah sampah yang diproduksi oleh rumah tangga atau asrama sekolah sekolah itu mendatangkan masalah, justru terkadang malah dapat mendatangkan berkah, bisa memberi nilai ekonomis bagi tiga kepala keluarga (KK) di desa Kimak sebagai tambahan penghasilan keluarga mereka. Sisi lain, pihak Ponpes juga merasa terbantu dengan adanya proses pengangkutan sampah dari asrama mereka ke lokasi pembuangan yang tersedia, minimal sampah yang diproduksi setiap hari tidak sampai menggunung.
Diakui Mustofa, kegiatan angkut sampah dari Ponpes ke lokasi pembuangan sampah telah ia lakoni selama tiga tahun lamanya dan ada nilai manfaat didapat oleh tiga KK warganya yang rajin men sortir sampah an organik untuk dijual kembali, sedangkan bagi dirinya sebagai pengangkut dapat sampah organik untuk pupuk sawit.
“Sebagai Kades saya tidak gengsi melakukan tugas ini, meski bukan penghafal Al Qur’an, tapi saya bisa memuliakan para penghafal Al Qur’an dengan mengangkut sampah dari pondok asrama mereka, mudah mudahan saya juga dapat karomah dari mereka,”ucapnya. (getarbabel.com/Ysf)
Posted in SOSBUD
GETARBABELCOM, BANGKA– Sejumlah 30 orang generasi muda Babel dari kalangan…
GETARBABEL.COM, BANGKA- Seekor penyu raksasa berbobot 50 kilogram, ditemukan warga…
PANGKALANBARU–Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah melalui Kecamatan Pangkalan Baru menginisiasi instrumen…
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan…
GETARBABEL.COM, BANGKA — Sejumlah ASN…
GETARBABEL.COM, BANGKA — Sungguh miris…
GETARBABEL.COM, BANGKA- Kawasan hutan seluas…