Riau Siap Sambut HPN 2025, Pengurus PWI Provinsi dan Kabupaten Kota Diundang Hadir
By beritage |
GETARBABEL.COM, JAKARTA – Provinsi Riau akan menjadi tuan rumah pelaksanaan…
Wednesday, 13 August 2025
PANGKALPINANG, GETAR BABEL.COM. – Pada Tanggal 7 Agustus diperingati sebagai Hari Lempah Kuning Sedunia, momen yang diprakarsai oleh Komunitas Pecinta Lempah Kuning Bangka Belitung (KPALAK BABEL) sejak tahun 2023 lalu.
agi para pencinta dan penikmat ataupun yang masih penasaran dengan masakan khas dari pulau Bangka, ini menjadi waktu yang tepat untuk lebih mendalam mengenal serta merasakan kenikmatan masakan turun temurun masyarakat kepulauan penghasil timah ini.
Lebih lagi bagi orang Bangka Belitung sendiri, lempah kuning sudah seperti urat nadi yang menyatu dalam jiwa dan raga, rasanya mengalir ke seluruh organ tubuh sehingga tidak terpisahkan. Bahkan katanya, kalau belum makan lempah kuning, rasa nya seperti belum makan.
Bertepatan dengan hari lempah kuning se-dunia tahun kedua ini, dirayakan secara spesial oleh KPALAK BABEL dengan memasak ikan lempah kuning menggunakan garam dari gunung Himalaya dan air zamzam Hijr Ismail yang dilaksanakan beberapa hari yang lalu. Gubuk Lempah Kuning Pangkalpinang , (Kamis, 7 Agustus 2025).
Menurut ketua KPALAK BABEL Maruf , penggunaan garam gunung Himalaya dan air zamzam Hijr Ismail merupakan wujud perjuangan agar kenikmatan lempah kuning dapat dikenal dan dirasakan oleh masyarakat global.
Juga sebagai pembuktian bahwa lempah kuning dapat menerima bahan dan bumbu dari berbagai pelosok penjuru negara di muka bumi.
“Ternyata tetap terjaga otentikasi atau keaslian rasanya bahkan lebih nikmat” ungkap Ma’ruf.
Selain itu, kata Ma’ruf penggunaan garam Himalaya merupakan simbol dan bentuk perjuangan supaya produk kuliner masyarakat Bangka Belitung dapat mencapai puncak tertinggi seperti tingginya gunung Himalaya yang terkenal.
Sedangkan penggunaan air zamzam Hijr Ismail, mengambil semangat pantang menyerah dari sejarah perjuangan Siti Sarah dan anaknya Nabi Ismail menemukan air zamzam di padang pasir nan tandus.
Hingga kini, air zamzam Hijr Ismail telah diminum jutaan orang setiap tahunnya, dan tidak pernah kering, bahkan diyakini mengandung mineral tinggi serta ada berkah bagi peminumnya.
” Ini tidak hanya tentang simbolik belaka, tetapi ada makna dan nilai yang dalam, tersirat dan tersurat dalam garam gunung Himalaya dan keagungan air zamzam Hijr Ismail, di satukan dalam lempah kuning ” ujarnya
Lebih lanjut, Ma’ruf menegaskan perjuangan menggelorakan lempah kuning ke tingkat dunia, tidak hanya sampai pada kegiatan masak memasak dan makan saja.
Tetapi harus ada upaya mendorong pihak yang paling berwenang yakni pemerintah daerah untuk merealisasikannya dalam bentuk payung hukum dan menjadikan lempah kuning sebagai simbol dan aset daerah yang berharga.
Apalagi lanjut Ma’ruf, lempah kuning telah menjadi warisan budaya tak benda (WBTB) nasional berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
” Sudah saatnya pemerintah daerah memberikan tempat terhormat untuk lempah kuning dengan menjadikannya simbol daerah dan membuat peraturan daerah untuk peringatan harinya” pungkas Maruf.(MS)
Posted in SOSBUD
GETARBABEL.COM, JAKARTA – Provinsi Riau akan menjadi tuan rumah pelaksanaan…
GETARBABEL.COM, PANGKALPINANG – Pemerintah Kota Pangkalpinang terus berbenah, menata dan…
GETARBABEL.COM, JAKARTA– Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memimpin pelaksanaan upacara…
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan…
GETARBABEL.COM, BANGKA — Sejumlah ASN…
GETARBABEL.COM, BANGKA — Sungguh miris…
GETARBABEL.COM, BANGKA- Kawasan hutan seluas…