Opini || Selingkuh dalam Perspektif Kesehatan Mental pada Pejabat Publik

IMG_20240926_112706

Oleh : Faiz Marzuki, M.Kes || Wakil Ketua Majlis Pembina Kesehatan Umum/MPKU PW.Muhammadiyah Babel

PERNIKAHAN dalam agama Islam disebutkan sebagai salah satu mistaqon ghaliza atau perjanjian agung yang mana Allah secara langsung menjadi saksinya. Mengingat sakralnya janji suci pernikahan maka berselingkuh adalah pengingkaran dari perjanjian agung tersebut. Dalam perselingkuhan objek utamanya adalah ketidakpuasan atau ketidaksyukuran dengan pasangan masin-masing. Berbeda dengan perzinahan misalnya pada seorang suami yang gemar ”jajan” ke pekerja seks komersial (PSK) maka yang terjadi adalah hubungan transaksional yang jika sudah selesai dibayar maka selesai dan mengenai resiko kecanduan, psikologis terganggu, keuangan terganggu bahkan sampai resiko penyakit dan bahkan dosa menjadi tanggung jawab masing-masing. 

Namun dalam perselingkuhan, disamping hal tersebut juga ada tambahan penghianatan serius didalamnya. Nah khianat ini jika dilakukan oleh pejabat publik yang digaji oleh pajak rakyat dan disumpah atas nama Tuhan untuk menjadi wakil rakyat maka akan sangat berbahaya bagi kehidupan bernegara. Bayangkan seorang peselingkuh dimana pasangan hidupnya yang sudah bersumpah dalam akad pernikahan dan hidup berkeluarga bersama setiap hari saja tega dikhianati dengan taruhan resiko hancurnya keluarga yang dibangun, anak istri/suami yang trauma, keluarga besar yang menanggung malu dan karir serta jabatan yang dipertaruhkan bahkan resiko kebangkrutan akhiratnya jika pelaku adalah orang beragama. Karena tidak ada satu agamapun yang membenarkan perbuatan selingkuh. Maka logikanya, kalau untuk sekedar menghianati pemilihnya, dan memanipulasi aturan aturan adalah hal yang sepele. 

Oknum seperti ini akan sangat potensial melakukan KKN (Kolusi Korupsi dan Nepotisme). Mengapa demikian? Karena ada faktor kondisi kesehatan mental yang dapat berkontribusi pada perilaku perselingkuhan. Misalnya peselingkuh ada kecenderungan miliki gangguan kepribadian narsistik yaitu Orang dengan gangguan ini mungkin mencari validasi dan perhatian dari luar hubungan mereka. Dia ingin mendapatkan pengakuan lebih dari luar keluarganya. Orang dengan narsisme seringkali memiliki rasa superioritas yang tinggi, kurang empati, dan kebutuhan akan perhatian yang berlebihan. Mereka mungkin berselingkuh karena merasa berhak atas perhatian lebih dan merasa hubungan mereka tidak cukup memuaskan ego mereka. Narsistiknya akan semakin menjadi jika mendapatkan pasangan yang lebih inferior (rendah) baik secara sosial, ekonomi dan sikap yang selalu mengalah. Maka bagi seorang narsistik menjadi pejabat publik yang selalu disorot dan menjadi sumber perhatian adalah profesi yang diidamkan karena mendapatkan hal-hal dan fasilitas sebagaimana yang dibutuhkan. 

Peselingkuh juga cenderung memiliki kepribadian antisosial yaitu individu dengan gangguan ini mungkin tidak merasakan empati atau rasa bersalah, serta tinggi ego dan rendah rasa malunya sehingga lebih cenderung melanggar norma sosial. Faktor selanjutnya adalah peselingkuh cenderung mempunyai latar belakang masalah dengan komitmen yang dibuatnya. Sifat manipulatif dengan pandai dan tega mengelabui pasangan hidupnya adalah contoh betapa peselingkuh memiliki masalah dengan komitmen dan kesetiaan yang bisa terkait dengan kondisi psikologis tertentu, bisa dari latar belakang serta trauma masa lalunya.

Ada istilah yang populer bahwa orang yang sudah sering berselingkuh akan terus berselingkuh kecuali 4 hal terjadi pada dirinya yaitu sampai salah satunya stroke, jatuh miskin, diviralkan atau di kafani (meninggal). Ada juga yang mengatakan bahwa selingkuh adalah “candu” dan menjadi bagian dari penyakit masyarakat yang sulit dihentikan. Sebagai mana korupsi maka peselingkuh selagi masih ada kesempatan akan selalu mencari jalan dengan berbagai cara untuk mencapai tujuan kenyamanan yang diinginkan. 

Saat ini dengan berkembangnya teknologi dan media sosial sebagai sarananya betapa perselingkuhan semakin mudah dilakukan dan selingkuh sudah menjadi gosip biasa sehari hari dalam kehidupan rumah tangga dan tempat kerja. Selingkuh bisa terjadi dan menimpa siapa saja tak peduli sosial ekonominya betapa orang tersebut apakah kaya, pengusaha sukses, pejabat bahkan tokoh agama. Ditinjau dari segi karakteristik pelaku perselingkuhan juga tak memandang jenis kelaminnya apa, umur berapa, agama yang dianut, pendidikan yang dimiliki bahkan pilihan politik. Perselingkuhan itu ibarat penyakit yang dapat menyerang siapa saja, diusia pernikahan muda sampai tua bahkan sudah punya cucupun memiliki potensi berselingkuh. Perselingkuhan adalah jebakan nafsu yang akan mempengaruhi pikiran sadar anda yang akan terasa nyaman sesaat namun akan meningkatkan stress yang tinggi. 

Para pakar menyatakan bahwa dengan berselingkuh  maka anak mengurangi tingkat harapan hidup secara serius antara 10-14 tahun. Para ahli psikologi menyebut bahwa selingkuh adalah perilaku yang rumit dan dipengaruhi alasan yang kompleks. Dengan peselingkuh yang berani menjadi duri dalam daging di dalam rumahh tangga, tega menghancurkan rumah tangga sendiri, membuat intrik dan drama untuk kesenangan sendiri maka tepatlah kiranya bahwa selingkuh adalah bahaya laten yang harus selalu diwaspadai menjadi konsen kita bersama untuk dicegah dan ditanggulangi. Jika sudah berani jadi peselingkuh dan penghianat maka amanah seperti apa lagi yang tak berani dilanggar? Apalagi bagi pejabat publik dengan pupularitas dan wewenang serta kekuasaan yang besar, maka rakyat berhak untuk mengkritisi dan mengawasi kinerja bahkan sikap, etika dan perilakunya agar menjadi panutan dan suri tauladan bagi rakyat yang dipimpinya.

Perbuatan KKN juga sejatinya adalah perselingkuhan yang lebih sering disebut dengan ”kongkalikong”  antara oknum dengan oknum lainya, terjadi pemufakatan jahat untuk kepentingan dan napsu pribadi, antara pejabat dengan pengusaha, penegak hukum dengan tersangka dan lain lain. Disinilah mengapa selingkuh menjadi bahaya laten didalam penyelenggaraan negara. Perselingkuhan yang melibatkan pejabat publik akan selalu menjadi sorotan publik dan media. Karena tindakan ini tidak hanya berdampak pada kehidupan pribadi yang bersangkutan, tetapi juga memiliki implikasi yang luas terhadap kepercayaan publik terhadap institusi pemerintahan. 

Pejabat publik adalah representasi dari pemerintah dan diharapkan memiliki integritas yang tinggi. Perselingkuhan dapat merusak kepercayaan publik terhadap kepemimpinan dan pemerintahan secara keseluruhan. Perselingkuhan juga dapat menciptakan konflik kepentingan, di mana pejabat publik mungkin menggunakan kekuasaannya untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Perselingkuhan juga  dianggap sebagai pelanggaran etika dan moral yang serius, terutama bagi mereka yang memegang jabatan publik. 

Skandal perselingkuhan dapat mengganggu kinerja pejabat publik dan mengalihkan perhatian dari tugas-tugas pemerintahan yang penting. Adapun faktor – faktor yang mempengaruhi Perselingkuhan dikalangan pejabat Pejabat Publik adalah adanya tekanan jabatan yaitu  memegang Jabatan publik seringkali diiringi dengan tekanan yang tinggi, tuntutan yang berat, dan godaan yang besar. Stres dan emosi yang labil jika tidak dikelola dengan baik makan berpotensi dapat memicu perbuatan negatif termasuk selingkuh. Sistem pengawasan yang lemah atau tidak efektif dapat memberikan peluang bagi pejabat publik untuk melakukan tindakan yang melanggar etika. 

Seringkali kasus-kasus perselingkuhan tidak mendapatkan hukuman yang sesuai bahkan selesai secara kekeluargaan dan perdamaian hingga tak ada efek jera. Budaya Masyarakat dan budaya organisasi yang toleran terhadap pelanggaran etika dan menganggap selingkuh merupakan area privat bukan publik sehingga menjadi urusan masing masing individu dan mengungkapkannya adalah membuka aib yang bisa menimbulkan dosa. Persepsi keliru ini dapat menciptakan lingkungan yang memungkinkan terjadinya perselingkuhan.di tempat kerja.  Iklim dan situasi kerja yang bisa berlama-lama dengan lawan jenis dinas luar bersama, kegiatan acara di hotel-hotel itu juga dapat meningkatkan resiko terjadinya perselingkuhan. Faktor-faktor pribadi seperti kepribadian, nilai-nilai moral, dan masalah dalam kehidupan pribadi juga dapat menjadi pemicu terjadinya perselingkuhan. 

Implikasi dari perselingkuhan pejabat publik adalah dapat berupa yang pertama kerusakan reputasi karena sebuah skandal perselingkuhan dapat merusak reputasi pribadi pejabat publik dan institusi yang dipimpinnya. Kedua adalah perselingkuhan dapat menyebabkan pejabat publik kehilangan dukungan dari partai politik dan konstituennya. Ketiga adalah tuntutan hukum, dalam beberapa kasus, perselingkuhan dapat berujung pada tuntutan hukum, terutama jika melibatkan pelanggaran hukum seperti penyalahgunaan kekuasaan atau pelecehan seksual, KDRT (Kekerasan dalam Rumah Tangga), penelantaran anak dan  istri yang sah karena fokus kepada selingkuhannya. Keempat adalah perselingkuhan dapat menyebabkan kerusakan dalam hubungan keluarga dan anak juga yang akan menjadi korban. 

Dengan demikian maka Perselingkuhan pada pejabat publik adalah masalah serius yang memiliki implikasi yang luas. Untuk mencegah terjadinya hal ini, diperlukan upaya bersama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, aparat penegak hukum, organisasi masyarakat dan keagamaan dan media untuk terus menyuarakan dampak perselingkuhan pejabat publik bagi kehidupan berbangsa dan bernegara ini. Bagi kepala daerah hati-hati dan cermat dalam memilih staf dan pejabatnya, serta bagi partai politik juga diharapkan hati-hati dalam memilih calon kepala daerah yang akan diajukan serta calon legislatif yang diajukan untuk dipilih oleh rakyat. Lihatlah rekam jejaknya apakah ada riwayat cacat moral termasuk perselingkuhan. Jangan sampai salah pilih dan menjadi bumerang bagi atasanya karena terkena imbas dari perilakunya yang berulang. Bagi Masyarakat juga agar melihat rekam jejak sebelum memilih pejabat publik yang akan menjadi wakil dan pimpinan kita.calon pimpinan yang pintar dan bergelar serta kaya mungkin banyak, tapi yang jujur dan berintergitas itulah yang kita cari. (***)

Posted in

BERITA LAINNYA

Polman Babel Buka 3 Jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru

GETARBABEL.COM, BANGKA — Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung (Polman Babel)…

Pemkab Launching Babar Bersinar Terang

GETARBABEL.COM, BANGKA BARAT – Pemkab Bangka Barat (Babar) melaunching Program…

PT. Arsari Tambang Buka Lowongan Technical Admin, Ini Syaratnya!

PANGKALPINANG– Perusahaan induk yang menaungi perusahaan pertambangan timah yang beroperasi…

POPULER

HUKUM

mediaonlinenatal2024ok

IPTEK

PolitikUang-Copy

TEKNOLOGI