Mengenang 3 Wartawan Senior, PWI Babel Luncurkan Buku Mengeja Laut

GETARBABEL.COM, PANGKALPINANG – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) merilis buku berjudul “Mengeja Laut” di Aula Pasir Padi Kantor Gubernur Kepulauan Babel, Sabtu (16/11/2024).

Ketua PWI Babel, M Fathurrakhman mengemukakan makna khusus di balik peluncuran Buku Mengeja Laut adalah untuk menghormati sekaligus mengenang jasa 3 (tiga) anggota senior PWI Babel yang telah berpulang.

“Buku Mengeja Laut ini, dirilis untuk mengenang tiga anggota senior kami yang telah berpulang, yaitu M Sobri Kurniawan, KA Ronie Achmad, dan M Amin Soelthoen,” kata Boy, sapaan akrabnya.

“Melalui buku Mengeja Laut ini, kami juga ingin menghormati jasa-jasa mereka dalam meletakkan fondasi PWI di Kepulauan Babel, serta mengingatkan kita semua, akan pentingnya kontribusi mereka dalam Dunia Pers,” ujarnya.

Dilanjutkannya, selain untuk menghormati jasa senior PWI Babel yang telah berpulang, peluncuran Buku Mengeja laut dilakukan dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun Provinsi Kepulauan Babel ke-24 dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak tahun 2024.

Kemudian, kata Boy, Buku Mengeja Laut yang berisikan tulisan 11 wartawan anggota PWI Babel itu, merupakan wujud komitmen PWI Babel dalam upaya meningkatkan literasi sekaligus men-trigger kreativitas anggota dan masyarakat luas.

Boy mengungkapkan, selain dibagikan ke undangan yang hadir, Buku Mengeja Laut, rencananya akan disalurkan juga ke sejumlah perpustakaan daerah dan perpustakaan sekolah yang ada di Kepulauan Babel.

“Harusnya, buku Mengeja Laut ini diluncurkan saat perayaan Hari Pers Nasional (HPN) 2023 lalu. Namun, karena ada beberapa kendala, jadi buku ini baru bisa dirilis sekarang,” jelasnya.

“Semoga, buku Mengeja Laut ini dapat diterima, serta menjadi sumber inspirasi dan referensi bagi masyarakat luas, khususnya di Kepulauan Babel dan Kota Pangkalpinang,” harapnya.

Sementara itu, Ketua Umum PWI Pusat, Zulmansyah Sekedang mengapresiasi perilisan buku Mengeja Laut yang dilakukan oleh PWI Babel.

Zulmansyah berharap, langkah yang dilakukan PWI Babel hari ini dapat memotivasi PWI daerah lainnya, untuk dapat merilis buku yang mampu menginspirasi dan mengedukasi masyarakat luas, khususnya anggota PWI.

“Apa yang dilakukan oleh PWI Babel ini sangat bagus pastinya, apalagi tujuannya untuk meningkatkan literasi dan kreativitas anggotanya dan masyarakat luas,” kata Zulmansyah.

“Saya harap PWI daerah lainnya dapat mengikuti apa yang sudah PWI Babel lakukan hari ini, yaitu menelurkan karya yang dikemas dalam sebuah buku, yang berisi edukasi dan pentingnya peran pers di dalam demokrasi,” harapnya.

Selain merilis buku Mengeja Laut, PWI Babel juga menggelar Diskusi Pilkada Damai dan Anti Hoaks di hari dan tempat yang sama, dengan diikuti sebanyak 150 orang peserta dari berbagai kalangan, seperti Pelajar dari SMA/SMK sederajat, Mahasiswa, serta wartawan perwakilan organisasi profesi yang ada di Kepulauan Babel.

Kegiatan berkonsep diskusi yang dilanjutkan dengan sesi tanya jawab itu, menghadirkan 5 (lima) orang narasumber, yang membahas sejumlah persoalan, khususnya terkait peredaran berita Hoaks menjelang Pilkada 2024, dengan dimoderatori oleh salah satu wartawan senior Kepulauan Babel, Fahrurrozi.

Narasumber dalam kegiatan itu, antara lain Kapolda Babel Irjen Pol Drs. Hendro Pandowo, M.Si, yang diwakili Direkrut Direktorat Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Babel AKBP Wahyudi, S.T, M.Si, Ketua Umum PWI Pusat Zulmansyah Sekedang, Rektor Universitas Bangka Belitung (UBB) Prof. Dr. Ibrahim, M.Si, Ketua Bawaslu Babel EM Osykar, yang diwakili Anggota Bawaslu Babel Davitri M.Pd, serta Kasubdit V Siber Ditkrimsus Polda Babel, AKBP M Iqbal Surbakti.

Ketua PWI Babel, M Fathurrakhman (Boy) dalam sambutannya mengungkapkan, pihaknya menilai pemungutan suara Pemilukada serentak tahun ini diterpa berbagai macam isu politik.

Maka dari itu, lanjut Boy, sangat disayangkan apabila momen pesta demokrasi tahun 2024 ini sengaja dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu untuk menyebarkan berita bohong atau hoaks.

“Contohnya, informasi yang mengandung isu-isu menyesatkan, yang dengan sengaja menggiring opini publik, seolah-olah informasi itu benar, padahal faktanya hanya hoaks belaka,” tegas Boy.

Boy berpesan kepada undangan yang hadir dan masyarakat untuk berhati-hati dalam menerima informasi. Apalagi, lanjut Boy, berita hoaks seringkali menggunakan judul yang sensasional dan provokatif.

“Berita hoaks ini seringkali menggunakan judul sensasional yang provokatif, misalnya judul yang langsung menuding jari ke pihak tertentu. Contohnya, judul yang langsung menuding jari ke pihak tertentu,” ucapnya.

“Jadi, mulai hari ini kami mengajak semua yang ada diruangan ini untuk bersama-sama memerangi penyebaran berita bohong, mulai dari diri kita sendiri. Jangan mudah termakan oleh berita yang judulnya dinilai provokatif,” lanjutnya.

Di kesempatan yang sama, Ketua Umum PWI Pusat, Zulmansyah Sekedang me-notice hal senada dengan Ketua PWI Babel, terkait penyebaran berita hoaks. Menurutnya, berita-berita yang terbit dengan judul provokatif, harus dicaritahu lebih dalam soal kebenarannya.

Tak dapat dipungkiri, sambung Zulmansyah, berita yang terbit dengan judul bombastis adalah hal biasa di dalam dunia pers. Untuk itu, Zulmansyah meminta masyarakat, khususnya Gen-Z untuk tidak mudah terpancing dengan judul berita yang bombastis.

“Kalau menemukan berita yang judulnya bombastis, baca dulu isi beritanya secara menyeluruh, jangan cuma judulnya saja. Dengan menerapkan hal itu, secara tidak langsung akan menunjukkan kita sebagai seorang pembaca yang cermat dalam menerima informasi,” tutup Zulmansyah.

(Getarbabel.com/ Edw, Foto: IST: Humas PWI Babel)