100 Hari Menuju Bangka Lebih Baik

IMG-20250711-WA0006

Oleh: Zulkarnain Alijudin || Mantan Ketua KPU Bangka, Pengamat Politik

Tak lama lagi, Kabupaten Bangka akan memiliki bupati dan wakil bupati baru. Harapan publik kini bertumpu pada satu kalimat sederhana namun bermakna besar: “Bangka Lebih Baik”. Sebuah slogan yang harus diterjemahkan bukan dalam kata-kata, tetapi dalam tindakan nyata.

Seratus hari pertama pemerintahan akan menjadi barometer arah dan karakter kepemimpinan baru. Apakah pemerintahan ini akan melanjutkan kebiasaan lama yang birokratis dan lamban, atau justru menghadirkan semangat baru yang cepat, tanggap, dan berpihak pada rakyat?

Kebersihan: Cermin Kepedulian Pemerintah

Masalah sampah kini menjadi salah satu persoalan paling nyata di Bangka. Tumpukan di pasar, di pesisir, bahkan di pusat kota, telah mencerminkan lemahnya kesadaran kolektif dan ketidakteraturan tata kelola lingkungan.

Inilah ujian pertama bagi pemerintahan baru. Jika ingin Bangka Lebih Baik, maka langkah awal adalah menjadikan kebersihan sebagai komitmen publik. Pemerintah dapat meluncurkan Gerakan Bangka Bersih Setiap Jumat, membentuk bank sampah di tiap kecamatan, dan melibatkan sekolah serta komunitas lokal.

Kebersihan bukan sekadar urusan estetika, tapi juga simbol keseriusan pemerintah dalam menata hal-hal mendasar. Kalau yang sederhana saja tidak beres, bagaimana masyarakat bisa percaya pada janji besar?

Ekonomi Rakyat: Pulihkan Daya Beli, Hidupkan Harapan

Bangka menghadapi penurunan daya beli masyarakat yang cukup serius. Di pasar-pasar tradisional, banyak pedagang kecil yang kini berjuang sekadar untuk bertahan. Kondisi ini menuntut langkah cepat dan berpihak pada ekonomi rakyat.

Dalam 100 hari pertama, bupati dan wakil bupati bisa menginisiasi pasar murah, bantuan modal bergulir bagi UMKM, dan subsidi sembako untuk keluarga rentan. Program sederhana, tetapi berdampak langsung pada dapur rakyat.

Lebih jauh, pemerintah harus berani mempromosikan produk unggulan lokal Bangka seperti lada, ikan olahan, dan kerajinan, agar bisa bersaing di pasar digital. Ekonomi Bangka tidak boleh bergantung pada tambang semata. Bangka Lebih Baik harus berarti ekonomi yang beragam, tangguh, dan berakar pada kekuatan lokal.

Pelayanan Publik: Dari Formalitas ke Kepuasan

Selama ini, keluhan masyarakat terhadap lambatnya pelayanan publik seolah menjadi cerita yang tidak pernah berakhir. Padahal, pelayanan publik adalah wajah nyata dari sebuah pemerintahan. Bupati baru perlu membuat terobosan: “Pelayanan Cepat 1 Jam Jadi” untuk dokumen kependudukan dan izin usaha kecil.

Buka saluran pengaduan digital langsung ke bupati yang bisa diakses rakyat tanpa birokrasi berlapis. Rotasi pejabat harus berbasis kompetensi dan kinerja, bukan loyalitas politik.

Pelayanan publik bukan tentang prosedur, tapi tentang rasa keadilan dan penghargaan terhadap waktu rakyat.
Di sinilah pemerintah bisa membangun kepercayaan — dengan cara yang paling sederhana: melayani dengan tulus dan cepat.

Pendidikan dan Kesehatan: Mengukur Seberapa Peduli Pemerintah

Kemajuan daerah tidak hanya diukur dari angka investasi, tetapi dari seberapa banyak anak bisa sekolah dan seberapa cepat warga mendapat pengobatan.

Masih banyak sekolah di Bangka yang perlu perbaikan fasilitas dan pemerataan guru. Demikian pula dengan layanan kesehatan di desa-desa pesisir yang kerap kekurangan tenaga medis dan obat.

Seratus hari pertama dapat dimanfaatkan untuk meluncurkan “Layanan Cepat ke Desa”, sebuah tim lintas dinas yang mendatangi langsung lokasi bermasalah. Program ini bukan hanya menyelesaikan persoalan, tapi juga menunjukkan bahwa pemerintah benar-benar hadir di tengah masyarakat.

Tambang dan Lingkungan: Antara Ekonomi dan Keberlanjutan

Bangka tidak bisa menutup mata terhadap kenyataan bahwa tambang masih menjadi tulang punggung ekonomi. Namun, di balik itu, kerusakan lingkungan terus meluas, menimbulkan abrasi, pencemaran, dan konflik sosial.

Pemerintah baru perlu menata ulang tata kelola tambang secara berkeadilan dan berkelanjutan. Langkah awal seperti moratorium tambang ilegal, penegakan hukum lingkungan, serta program konservasi pantai dan mangrove harus menjadi prioritas. Keberanian menertibkan tambang adalah ukuran sejati kepemimpinan.

Jika berani memilih arah yang berpihak pada kelestarian alam, maka Bangka bukan hanya lebih baik hari ini, tetapi juga masih bisa diwariskan untuk generasi esok.

Pemimpin yang Dekat, Bukan Sekadar Terlihat

Rakyat Bangka tidak menuntut pemimpinnya sempurna. Mereka hanya ingin pemimpin yang mau mendengar dan hadir di tengah mereka. Bupati dan wakil bupati baru perlu sering turun ke lapangan, berbicara langsung dengan rakyat tanpa protokol berlebihan.

Pemimpin yang baik bukan yang banyak berbicara di podium, tapi yang berani berjalan di jalan berlubang untuk mendengarkan keluhan warga. Kedekatan seperti ini akan menumbuhkan kepercayaan dan semangat gotong royong antara rakyat dan pemerintah.

Penutup: Dari Slogan Menjadi Gerakan

Slogan “Bangka Lebih Baik” memiliki makna yang indah dan harapan yang besar. Namun slogan hanya akan bermakna jika menjadi gerakan nyata di lapangan. Gerakan untuk membersihkan, melayani, memperbaiki, dan menata kembali arah pembangunan daerah.

Seratus hari pertama bukanlah waktu yang panjang, tetapi cukup untuk membuktikan kesungguhan. Jika dalam waktu singkat ini masyarakat sudah bisa merasakan perubahan kecil yang konkret, maka kepercayaan publik akan menguat — dan dari kepercayaan itulah lahir dukungan dan kebersamaan.

Bangka Lebih Baik bukan semata tanggung jawab pemerintah, tapi cita-cita bersama seluruh masyarakat.
Namun, tanggung jawab pertama dan paling utama tetap di pundak pemimpin: untuk memulai, memberi teladan, dan menepati janji.(*)

Posted in

BERITA LAINNYA

Hoaks Vs Hak Pilih: Mahasiswa INPALAS 12 Dilatih Cerdas Memilih di Tengah Banjir Informasi

GETARBABEL.COM, BANGKA — Sebagai langkah proaktif untuk memastikan pemungutan suara…

Para Ayah ”Dibriefing” Bupati Algafry, Harus terlibat aktif Mengasuh Anak

KOBA–Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak…

Pemprov Gandeng Perusahaan Rayakan HUT Babel ke-23

PANGKALPINANG–Dalam rangka meriahkan rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun Provinsi Kepulauan…

POPULER

HUKUM

hipk

IPTEK

drone

TEKNOLOGI