Musim Kemarau Telah Tiba, BMKG Ingatkan Ini

446106285_1187530425602776_4375593523091945217_n

GETARBABEL.COM, JAKARTA — Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merils informasi peringatan dini kesiapsiagaan musim kemarau 2024. Dalam surat resmi yang ditandatangani Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, lembaga ini melaporkan  pemutakhiran potensi terjadinya kekeringan meteorologis di berbagai daerah, yang membutuhkan kesiagaan dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah.

Berdasarkan pemantauan kondisi iklim yang dilakukan oleh BMKG di Indonesia hingga akhir Dasarian-II Mei 2024 diinformasikan antara lain kondisi kering sudah mulai memasuki wilayah Indonesia, khususnya di bagian selatan khatulistiwa. 

Kemudian sebagian wilayah Indonesia sebanyak 19% dari Zona Musim sudah masuk Musim Kemarau, dan diprediksi sebagian besar wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara segera menyusul memasuki Musim Kemarau dalam 3 dasarian ke depan.

Selanjutnya prediksi curah hujan wilayah Indonesia dan prediksi sifat hujan menyatakan bahwa kondisi kekeringan saat musim Kemarau akan mendominasi wilayah Indonesia sampai akhir bulan September.

Hasil montoring hotspot oleh BMKG dengan satelit menunjukkan telah munculnya beberapa hotspot awal pada daerah-daerah rawan karhutla, untuk itu diperlukan perhatian khusus untuk potensi terjadinya hotspot dan karhutla perlu diwaspadai untuk daerah daerah yang memiliki resiko menengah dan tinggi.

Terkait hal tersebut, BMKG merekomendasikan Penerapan Teknologi Modifikasi Cuaca untuk pengisian waduk-waduk di daerah yang berpotensi mengalami kondisi kering saat musim kemarau. Kemudian membasahi dan menaikkan muka air tanah pada daerah yang rawan mengalami Kebakaran Lahan dan Hutan ataupun pada lahan gambut. 

“Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta Kementerian Pertanian memastikan koneksitas jaringan irigasi dari waduk ke kawasan yang terdampak kekeringan benar-benar memadai, agar upaya modifikasi cuaca dapat erlaksana dengan efektif dan efisien dalam memitigasi potensi bencana kekeringan,” jelasnya. 

BMKG juga berharap Gubernur Provinsi pada daerah yang masih mengalami hujan atau transisi dari musim hujan ke musim kemarau, perlu segera mengoptimalkan secara lebih masif upaya untuk memanen air hujan, melalui tandon-tandon/ tampungan-tampungan air, embung-embung, kolam-kolam retensi, sumur-sumur resapan, dsb., seiring dengan upaya mitigasi dampak kejadian ekstrem hidrometeorologi basah yang sedang dilakukan. 

Terkait dengan pertanian, BMKG juga merekomendasikan pentingnya koordinasi antara Kementerian Pertanian dan Kepala Daerah dalam penyesuaian pola dan waktu tanam untuk iklim kering pada wilayah terdampak.  (getarbabel.com/ES/foto: Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati)

Posted in

BERITA LAINNYA

Kapolres Bangka Barat Tegaskan Kapal Pengawal Penyelundup Timah Bukan Milik Polisi

GETARBABEL.COM, BANGKA — Polres Bangka Barat sudah melakukan pengecekan langsung…

Silicon Valley Bank Bangkrut: Joe Biden Jamin Tak Ada Efek Domino ke Ekonomi AS

Kolapsnya Silicon Valley Bank (SVB) menimbulkan pertanyaan terkait dampaknya ke…

267 Mahasiswa Polman Babel Ikuti Program Sertifikasi Profesi

GETARBABEL.COM, BANGKA –– Dalam rangka mempersiapkan mahasiswa menghadapi sertifikasi kompetensi,…

POPULER

HUKUM

1a-oke

IPTEK

2-ok

TEKNOLOGI