Program Satu Desa Satu Rumah Tahfidz Di Sumsel Melebihi Target, Pj Gubernur Fatoni Harap Terus Berlanjut
By beritage |
PALEMBANG–Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan Andi Fatoni menghadiri Acara Pelantikan…
Friday, 7 November 2025
GETARBABELCOM, JAKARTA – Pameran bersekala Internasional oleh kementerian Perdagangan RI yaitu Trade Ekpo Indonesia 2025 di ICE BSD menjadi jembatan penghubung bagi Pak Sahid Coffee untuk mengenalkan kopi dari Desa Batu Bandung Kecamatan Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, ke Pentas Nasional dan internasional, di mana dalam perhelatan ini Pak Sahid Coffee di minta untuk menjadi salah satu narasumber dalam sesi seminar pada saat kegiatan tersebut.
Tak menyia-nyiakan kesempatan berharga tersebut, Pak Sahid Coffee langsung meng-iyakan ketika Panitia datang Meminta Pak Sahid Coffee untuk Presentasi dan Menjadi salah satu Pemateri dalam Seminar Tersebut, ini merupakan langkah terbaik bagi Pak Sahid Coffee untuk dapat mengenalkan kopi – kopi dari Provinsi Bengkulu, apalagi acara ini adalah kegiatan pameran yang berskala internasional.
Dalam presentasi nya Pak Sahid Coffee Mengenalkan tentang Kopi Proses Unik yang ada di Desa Batu Bandung Kecamatan Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, Kopi dengan proses culture budaya daerah atau yang biasa di sebut kearifan lokal, ternyata ada beberapa Desa dan salah satunya Desa Batu Bandung Kecamatan Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu yang masih menerapkan sistem ke arifan lokal dalam tatanan perkebunan kopi masyarakat.
“Ini di lakukan secara turun temurun dari generasi ke generasi, namun sistem culture budaya ini tidak tercatat, tapi tersirat dan terus dilakukan,” paparnya.
Diluar dugaan dengan adanya Kebijakan European Union Deforestation Regulation (EUDR) yang diberlakukan Uni Eropa terhadap Ekport Kopi, dari beberapa negara Erofa saat ini, yang mana salah satunya produk kopi yang di bisa masuk ke pasar Erofa harus memenuhi kaidah Deforestation dan keterjagaan lingkungan,

“Seolah Proses Sistem perkebunan kopi Kearifan Lokal yang telah dilakukan oleh nenek moyang kami dahulu sudah menjawabnya, melalui sitem perkebunan kopi Kearifan Lokal, karana sistem ini akan menjaga keseimbangan lingkungan, dan terjauh dari deforestasi, makannya ketika muncul isu EUDR ini setelah kami cermati maksudnya, Kami tidak merasa was-was”, kata Adi Sahid, founder Pak Sahid Coffee.
Dalam paparannya juga, pengurus pengusaha HIPKA ini menjelaskan bahwa sebelum adanya EUDR, nenek moyang mereka sudah memberikan jawabannya secara alamiah yaitu sebuah sistem Perkebunan Kopi Kearifan Lokal.
“Nenek moyang kami dahulu yang menerapkan sistem Berkebun kopi kearifan lokal, dan hanya kebetulan saja menjawab EUDR saat ini. Jadi dapat kami simpulkan sitem berkebun kopi dengan konsep Kearifan Lokal ini bisa menjadi jawaban terhadap EUDR tersebut, makanya sitem perkebunan kopi Kearifan Lokal ini tetap kami jaga keberlanjutan nya, selain untuk menjaga kultur budaya lokal, juga akan menjaga keseimbangan lingkungan,” terangnya.
Pada event ini juga pihaknya telah menandatangani MOU dengan Mesir senilai 1 juta dollar Amerika yang difasilitas Atase Perdagangan Indoneia di Kairo Mesir. Volume kopi yang ditrandingkan sekitar 10 kontainer green Bean kopi setiap tahun.(*)
Posted in Nasional
PALEMBANG–Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan Andi Fatoni menghadiri Acara Pelantikan…
GETARBABEL.COM, BANGKA– Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bangka Mulkan-Ramadian…
GETARBABEL.COM, BANGKA BARAT — Polres Bangka Barat melaksanakan upacara pemberian…
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan…
GETARBABEL.COM, BANGKA — Sejumlah ASN…
GETARBABEL.COM, BANGKA — Sungguh miris…
GETARBABEL.COM, BANGKA- Kawasan hutan seluas…