Opini || Mempertanyakan Akses Publik Terhadap Informasi di Daerah
By beritage |
Oleh : Edi Irawan,ST || Ketua Forum Hidrologi Nasional (FHN),…
Monday, 23 December 2024
GETARBABEL.COM, JAWA TIMUR – Sebanyak 16 Kepala Keluarga (KK), 65 Jiwa, yang datang dari berbagai kabupaten di Jawa Timur, seperti Kediri, Tulungagung, Blitar, Nganjuk, Tuban, Trenggalek, Madiun, Malang, Jombang, Bojonegoro, Magetan, dan Pamekasan, memenuhi salah satu aula di Kantor Gubernur Jawa Timur, Surabaya, Jawa Timur.
Mereka adalah para transmigran yang tengah mengikuti acara ‘Pelepasan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur 2024’. Seremoni pelepasan transmigran dipimpin oleh Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi yang didampingi Asisten I Pemprov Jawa Timur, Benny Sampirwanto; Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur, Sigit Priyanto; dan kepala dinas tenaga kerja dan transmigrasi seluruh Jawa Timur.
Kepada wartawan, Viva Yoga mengatakan kemarin ada dua pelepasan transmigran ke beberapa kabupaten dan provinsi daerah tujuan. “Saya memberangkatkan transmigran dari Surabaya, sedang Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah, Agus Harimurti Yudhoyono; yang didampingi Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman memberangkatkan transmigran asal Jawa Tengah dan Yogyakarta dari Semarang”, ujarnya, 6 Desember 2024.
Transmigran asal Jawa Timur, menurut Wakil Ketua Umum PAN itu akan ditempatkan di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan; Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah; Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat; dan Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.
“Pastinya mereka sebelum diberangkatkan ke lokasi transmigrasi telah dilatih ketrampilan di bidang pertanian, peternakan, dan Perkebunan”, ujarnya. Para transmigran menurut mantan anggota Komisi IV DPR itu mendapat berbagai bantuan dan masing-masing kepala keluarga akan menempati lahan seluas 2 Ha. “Lahan yang diberikan merupakan bagian dari reforma agrarian, pemberian tanah dari pemerintah kepada rakyat”, ujarnya. Lahan yang diberikan kepada mereka untuk ditempati, status tanah yang tercatat adalah hak milik.
Viva Yoga berharap nasib 16 KK, 65 Jiwa, berubah setelah menjadi transmigran. “Kita harap taraf hidupnya menjadi lebih baik”, tuturnya. Penempatan di berbagai kabupaten dan provinsi yang ada disebut juga bagian dari upaya menjaga NKRI. Hadirnya mereka di daerah-daerah yang dipilih didorong untuk dapat bersinergi mendukung kedaulatan pangan dalam program yang saat ini digenjot oleh pemerintah yakni, ‘food estate’, yang telah ditentukan titik-titik lokasinya. “Kementerian Transmigrasi optimis kawasan transmigrasi mampu mendukung program ‘food estate’ sebab data menunjukan kawasan transmigrasi selama ini telah menjadi lumbung pangan nasional”, ungkap alumni Program Pascasarjana UI itu.
Meski sudah dilepas namun Viva Yoga menegaskan mereka akan tetap dimonitor dan dibina serta tetap diberikan penguatan, revitalisasi. Dengan demikian, hadirnya mereka yang sudah dilatih dan dimonitor akan mampu menciptakan pusat pertumbuhan perekoonomian baru. “Setahap demi setahap kita harap lokasi penempatan akan menjadi ibu kota desa, kemudian menjadi ibu kota kecamatan, meningkat menjadi ibu kota kabupaten, hingga akhirnya menjadi ibu kota provinsi”, tuturnya.
Perkembangan status dari ibu kota desa hingga menjadi ibu kota provinsi dikatakan bukan mimpi namun sudah menjadi kenyataan. “Beberapa provinsi seperti Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, dan Papua Selatan adalah produk dari kawasan transmigrasi”, ungkap mantan Presidium KAHMI itu. (AW)
Posted in Nasional
Oleh : Edi Irawan,ST || Ketua Forum Hidrologi Nasional (FHN),…
GETARBABEL .COM, JAKARTA – Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) menjatuhkan…
GETARBABEL.COM, PANGKALPINANG– Kelompok kerja (Pokja) pemilihan 16 Balai Pemilihan Penyedia…
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan…
GETARBABEL.COM, BANGKA — Sejumlah ASN…
GETARBABEL.COM, BANGKA — Sungguh miris…
GETARBABEL.COM, BANGKA- Kawasan hutan seluas…