Polisi Ciduk Pasutri Pengedar Narkoba di Jalan
By beritage |
GETARBABEL.COM, BANGKA BARAT — Lagi-lagi pasangan suami istri (pasutri) berhasil…
Tuesday, 1 April 2025
Oleh : Abdullah Hehamahua || Penasehat KPK (2005-2013 || Aktivis dan Politikus Islam
HABIBIE, mantan presiden Indonesia, sewaktu memberi sambutan isterinya wafat, mengisahkan, bagaimana beliau melahirkan “Habibie Crack Theory.” Teori ini yang digunakan perusahaan dalam melindungi pesawat buatan mereka, tidak retak ketika melalui perjalanan yang jauh.
Habibie mengisahkan bahwa, beliau bisa mencapai prestasi tersebut karena terpicu dua mahasiswa Yahudi. Mereka adalah rekan kuliah Habibie di Jerman yang selalu mendapat nilai sempurna (4) setiap semester.
Habibie terperanjat ketika mengetahui, mahasiswa Yahudi itu, setiap pukul dua pagi, bangun, ibadah, kemudian membaca Al-Qur’an. Dia bukan membaca Taurat. Habibie lebih terkejut lagi ketika mendapat jawaban seperti ini: “Jika umat Islam tahu, betapa dahsyatnya isi Al-Qur’an, mereka tidak akan kalah, di mana, kapan, dan dalam keadaan apa pun.”
Habibie lalu mengisahkan, sejak itu, beliau bangun malam untuk tahajjud dan kemudian mengtadabburi Al-Qur’an. Allah SWT lalu memberi hidayah baginya untuk menemukan teorinya, “Habibie Crack Theory.”
Penulis, berdasarkan kisah Habibie tersebut, mengkomunikasikan seri ke-18 ini dengan subtema: AL-QUR’AN SEBAGAI PEMANTIK TEKNOLOGI (1).
Al-Qur’an dan Makanan Haram
Manusia, harus makan, minum, dan berkeluarga. Namun, makan dan minum manusia tersebut harus “halal dan tayyibah.” Allah SWT berfirman:
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” (QS Al Baqarah: 168).
Ayat Al-Qur’an ini dengan tegas menetapkan, manusia wajib mengonsumsi makanan dan minuman yang halal dan baik. Halal adalah ketentuan Allah SWT mengenai makanan dan minuman yang boleh dikonsumsi manusia. Ada beberapa jenis makanan yang tidak boleh dikonsumsi umat Islam. Allah SWT berfirman:
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, dan (daging hewan) yang disembelih bukan atas (nama) Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang (sempat) kamu sembelih. (Diharamkan pula) apa yang disembelih untuk berhala. (Demikian pula) mengundi nasib dengan azlām (anak panah), (karena) itu suatu perbuatan fasik. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu. Oleh sebab itu, janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu. Maka, siapa yang terpaksa karena lapar, bukan karena ingin berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS Al Maidah: 3).
Ayat Al-Qur’an ini menjelaskan, umat Islam, boleh mengonsumsi salah satu dari makanan yang dilarang tersebut, jika terpaksa. Maksudnya, ketika di tengah hutan atau padang pasir, tidak ada makanan apa pun. Namun, ada satu dari makanan yang dilarang tersebut. Menurutmu, jika tidak mengonsumsi makanan tersebut, anda bisa mati, maka Allah SWT membolehkan melanggar larangan tersebut. Syaratnya, anda hanya mengonsumsi seadanya agar tidak mati. Namun, anda harus pergi mencari makanan yang halal.
Al-Qur’an dan Teknologi Makanan
Rukun Islam keempat, mengeluarkan zakat fitrah. Ia berupa makanan pokok agar setiap Muslim/Muslimah pada hari Idul Fitri, tidak dalam keadaan lapar. Mereka harus bergembira bersama sesama Muslim/Muslimah lainnya pada hari itu.
Zakat fitrah berupa makanan pokok, memicu umat Islam untuk memajukan industri makanan dan minuman. Konsekwensi logisnya, industri pertanian, peternakan, dan minuman, harus dikembangkan secara profesional.
Penduduk jazirah Arab, akrab dengan kurma. Apalagi, kurma, menurut sains, mengandung beberapa unsur yang selain mengenyangkan, juga menyehatkan. Sebab, kurma mengandung karbohidrat alami, serat, gula, vitamin. Kurma memiliki vitamin A, B kompleks, C, E, dan K. Kurma juga mengandung mineral, seperti: kalsium, zat besi, fosfor, kalium, magnesium, dan zinc.
Konsekwensi logisnya, kurma, menyehatkan dan mengenyangkan. Sebab, ia memiliki serat yang tinggi dan gula alami yang melepaskan energi secara perlahan. Wajar jika Rasulullah SAW bersabda: “Apabila salah seorang di antara kalian berbuka, maka berbukalah dengan kurma, sebab kurma itu mendatangkan berkah. Namun apabila tidak ada, berbukalah dengan air karena air itu bersih.” (HR Abu Daud).
Al-Qur’an menyebutkan peranan kurma ketika Siti Maryam yang sedang mengandung Isa AS, lapar. Allah SWT berfirman: “Dan goyangkanlah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu.” (QS Maryam: 5).
Al-Qur’an dan Teknologi Irigasi
(Yusuf) berkata, “Bercocoktanamlah kamu tujuh tahun berturut-turut. Kemudian apa yang kamu tuai, biarkanlah di tangkainya, kecuali sedikit untuk kamu makan. Kemudian, sesudah itu akan datang tujuh (tahun) yang sangat sulit (paceklik) yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya, kecuali sedikit dari apa (bibit gandum) yang kamu simpan. Setelah itu akan datang tahun, ketika manusia diberi hujan (dengan cukup) dan pada masa itu mereka memeras (anggur).” (QS Yusuf: 46 – 48).
Kisah Yusuf dalam Al-Qur’an inilah yang memotivasi petani muslim di wilayah La Huerta, Andalusia, 12 abad lalu, membangun sistem irigasi agar kebunnya berhasil sepanjang tahun. Bangsa Mesir, sebelumnya, mempraktikkan bentuk pengelolaan air yang disebut irigasi cekungan. Irigasi ini merupakan adaptasi produktif dari naik turunnya sungai secara alami . Mereka membangun jaringan tanggul tanah, beberapa sejajar dengan sungai dan beberapa tegak lurus dengannya, yang membentuk cekungan dengan berbagai ukuran.
Simpulan
1. Al-Qur’an, selain sebagai Sumber Hukum dan Sumber Ilmu Pengetahuan, juga merupakan Pemicu Teknologi, khususnya Teknologi Pertanian. Teknologi ini mengembangkan kurma sebagai menu utama, selain gandum yang sesuai dengan alam dan iklim di Timur Tengah.
2. Teknologi Pertanian memicu umat Islam untuk membahagiakan setiap Muslim/Muslimah pada 1 Syawal, setiap tahun. Sebab, pertanian yang maju, baik berupa hasil kurma, gandum, maupun beras, menjadi menu utama umat Islam pada Idul Fitri. Pada hari ini, tidak boleh ada seorang pun yang tidak bergembira karena ketiadaan bahan makanan.
Marilah, anda, saya, kita semua, menjadikan Al-Qur’an sebagai motivator dalam memajukan Teknologi Pertanian. Dampak positifnya, 240 juta umat Islam Indonesia membeli beras untuk zakat fitrah hanya di petani Muslim. Dampak positif lanjutannya, kita berpeluang untuk meraih medali taqwa, 1 Syawal nanti. In syaa Allah !!! (Depok, 17 Maret 2025).
Posted in IPTEK
GETARBABEL.COM, BANGKA BARAT — Lagi-lagi pasangan suami istri (pasutri) berhasil…
GETARBABEL.COM, BANGKA — Polres Bangka melalui Pos Pengamanan (Pos Pam)…
GETARBABEL.COM, BANGKA — Wakil Ketua DPR RI, Rahmat Gobel bersama…
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan…
GETARBABEL.COM, BANGKA — Sejumlah ASN…
GETARBABEL.COM, BANGKA — Sungguh miris…
GETARBABEL.COM, BANGKA- Kawasan hutan seluas…