Kelompok Perdukunan Jadi Bekal Babel Dalam Pemilihan Putra Putri Kebudayaan Indonesia
By beritage |
PANGKALPINANG–Pj Gubernur Kep. Babel Suganda Pandepotan Pasaribu meminta budaya Belitung…
Sunday, 22 December 2024
* Orang tua Siswa Minta Oknum Guru Tak Berkompeten Dipecat
GETARBABEL.COM, BANGKA- Diduga hanya karena persoalan sering memakai masker di ruang belajar, membuat salah satu siswa SMPN 1 Sungailiat, inisial L kelas 7A gagal naik ke bangku kelas 8.
Pihak orang tua siswa inisial Fj kepada getarbabel.com Minggu (23/6/2024) menuturkan, anaknya sempat dilarang memakai masker diruang kelas dan sempat dibully hingga dihukum oleh wali kelasnya satu kelas, hukuman berupa tidak ada proses belajar mengajar selama siswa inisial L tidak melepaskan maskernya, karena ada hukuman seperti itu, maka siswa lainnya pun ikut menyalahkan L.
Adanya persoalan diatas, lantas Fj selaku orang tua siswa inisial L merasa anaknya tidak salah dan malah dibully lalu bertanya di grup sekolah kenapa anaknya dilarang pakai masker dan apakah ada larangan seperti itu, oleh salah satu oknum guru menjawab bahwa untuk lebih jelasnya datang saja kesekolah.
Masih menurut Fj, sesuai arahan guru, maka selaku orang tua, pihaknya pun datang memenuhi undangan itu dan saat bertemu dengan sejumlah oknum guru, hal yang sama pun kembali ditanyakan, mungkin karena sejumlah oknum guru merasa tersinggung atas pertanyaan demikian, lalu sebelum hari H pengumuman kenaikan kelas, muncul undangan dari wali kelas melalui pesan WA kepada dirinya selaku orang tua siswa inisial L supaya datang ke sekolah.
Dalam undangan tertulis supaya orang tua L harus hadir pada hari Kamis tanggal 20 Juni 2024, disertai membawa materai 10 ribu, akan tetapi undangan itu tidak dipenuhi dirinya selaku orang tua siswa L.
Dihari berikutnya tanggal 21 Juni 2024, ada pengumuman kenaikan kelas dan dua siswa dinyatakan tidak naik kelas, termasuk anaknya siswa kelas 7 A inisial L.
“Mungkin karena tersinggung dengan pertanyaan saya selaku orang tua terkait larangan pakai masker, itu membuat anak saya tidak naik kelas, mestinya ketersinggungan mereka jangan sampai mengorbankan anak saya,” terang Fj.
Lanjut Fj, persoalan wali kelas kerap memanggil orang tua siswa lewat pesan WA dan harus disertai membawa materai 10 ribu, itu sebetulnya bentuk intimidasi kepada siswa, semestinya hal ini tidak terjadi karena siswa kelas 7 itu usianya baru sekitar 13 tahun.
Tugas guru itu bukan sebatas mengajar tapi mendidik siswanya bila memang ada kesalahan dilakukan oleh siswa itu sendiri. Tapi faktanya tidak demikian, malah justru dibully dan diintimidasi.
” Bukan hanya saya saja selaku orang tua siswa dipanggil harus bawa materai 10 ribu, tetapi ada juga orang tua siswa lainnya dipanggil harus bawa materai, hal inilah membuat orang tua protes atas perlakuan oknum guru demikian, peran sekolah bukan lagi mendidik tetapi sudah kategori mengintimidasi siswa,”terangnya.
Fj meminta kepada Rojali SH selaku Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bangka untuk segera meninjau ulang terhadap sejumlah oknum yang tidak berkompeten sebagai tenaga pengajar di SMPN 1 Sungailiat, supaya dibebastugaskan atau dipecat dari sekolah tersebut karena bila dibiarkan, hal ini akan berdampak buruk terhadap siswa dan penyelenggaraan pendidikan di Kabupaten Bangka.
Selain masalah tidak kompetennya sejumlah oknum guru, Fj juga menyinggung soal zonasi penerimaan siswa baru, bahwa ada dugaan siswa diterima oleh pihak sekolah diluar zonasi tetapi dengan syarat tertentu, dan ini ada buktinya.
“Saya juga berencana ingin menindaklanjuti permasalahan ini ke pihak Ombudsman RI perwakilan Babel, laporan sedang saya susun,”janjinya.
Kepala Sekolah SMPN 1 Sungailiat Herdi ketika dikonfirmasi wartawan getarbabel.com melalui sambungan telpon WhastApp Minggu 23 Juni 2024 sekitar pukul 10:52 WIB, sayangnya Hp yang bersangkutan tidak aktif.
Upaya konfirmasi juga dilakukan oleh getarbabel.com melalui nomor WhastApp Wali Kelas 7 A SMPN 1 Sungailiat inisial J, sayangnya J tidak merespon meski Hp yang bersangkutan sedang aktif. Wartawan pun mencoba mengkonfirmasi lewat pesan WhatsApp, tetapi tetap tidak direspon meski pesan terkirim dengan status centang dua. (getarbabel.com/Ysf/foto:IST-Adhi C)
Posted in IPTEK
PANGKALPINANG–Pj Gubernur Kep. Babel Suganda Pandepotan Pasaribu meminta budaya Belitung…
GETARBABEL.COM, BANGKA — Kecelakaan tunggal dialami mobil minibus Suzuki Ertiga…
Penulis: Ashan Rais (Analis Politik Pulau Nangka Centre) GETARBABEL.COM, BANGKA…
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan…
GETARBABEL.COM, BANGKA — Sejumlah ASN…
GETARBABEL.COM, BANGKA — Sungguh miris…
GETARBABEL.COM, BANGKA- Kawasan hutan seluas…