8 Orang Paskibraka Di-briefing Pj Wali Kota Lusje
By beritage |
GETARBABEL COM, PANGKALPINANG– Pj Wali Kota Pangkalpinang, Lusje Anneke Tabalujan…
Thursday, 2 October 2025
Oleh : Riski Hardi Yunanto || Mahasiswa S2 Ilmu Pertanian FPPK UBB
Struktur tanah dan pertanian berkelanjutan
Struktur tanah adalah susunan partikel pasir, debu, dan lempung yang bergabung membentuk agregat atau ped. Susunan ini menciptakan ruang pori yang sangat penting bagi kesehatan tanah karena memungkinkan pergerakan air, udara, serta mendukung pertumbuhan akar tanaman dan aktivitas organisme tanah. Struktur tanah yang baik ditandai dengan jaringan pori yang seimbang, sehingga drainase air berjalan lancar.
Namun, tetap mampu menahan kelembaban, serta menyediakan aerasi yang cukup bagi akar. Dalam konteks pertanian berkelanjutan, struktur tanah yang sehat berperan sebagai fondasi utama karena menjaga kesuburan tanah, mengurangi risiko erosi, meningkatkan efisiensi penggunaan air dan pupuk, serta menopang produktivitas tanaman secara berkelanjutan tanpa merusak fungsi ekologis tanah.
Pentingnya Struktur Tanah yang Baik
Apa itu Infiltration in Agricultural Land?
Infiltration in agricultural land atau “Resapan pada Lahan Pertanian” adalah proses masuknya air (hujan maupun irigasi) dari permukaan tanah ke dalam pori-pori tanah pada lahan pertanian. Proses ini penting karena menentukan berapa banyak air yang bisa disimpan tanah dan tersedia bagi tanaman.
Faktor yang memengaruhi infiltrasi pada lahan pertanian cukup beragam. Tekstur tanah menjadi salah satu penentu utama, di mana tanah berpasir cenderung lebih cepat meresapkan air, sementara tanah liat meresapkannya jauh lebih lambat. Struktur tanah juga berperan penting; tanah gembur dengan agregat yang baik memungkinkan infiltrasi tinggi. Sedangkan tanah yang padat atau kompak justru menurunkan kemampuan tanah untuk menyerap air. Selain itu, kandungan bahan organik sangat berpengaruh karena dapat meningkatkan porositas tanah, sehingga air lebih mudah masuk
Tutupan vegetasi turut memberikan kontribusi positif dengan menahan air melalui akar dan seresah, sehingga memberi waktu lebih lama bagi air untuk meresap ke dalam tanah. Faktor terakhir adalah kemiringan lahan: pada lereng curam, air lebih cepat mengalir sebagai limpasan permukaan (runoff), sehingga infiltrasi berkurang. Sedangkan pada lereng landai infiltrasi dapat berlangsung lebih optimal.
Dampak infiltrasi bagi pertanian dapat bersifat positif maupun negatif. Dampak positif antara lain adalah bertambahnya cadangan air tanah yang sangat dibutuhkan tanaman, berkurangnya genangan yang dapat memicu banjir, serta terbantunya pertumbuhan akar lantaran kelembaban tanah lebih stabil. Namun, jika infiltrasi terjadi secara berlebihan, dampaknya juga bisa merugikan. Unsur hara mudah tercuci keluar dari lapisan tanah atas melalui proses leaching, dan air dapat lolos terlalu dalam, sehingga tidak lagi terjangkau oleh akar tanaman.
Cara Mengelola Infiltrasi agar Seimbang
• Menambahkan bahan organik (kompos, pupuk kandang, biochar).
• Menanam cover crops (tanaman penutup tanah) untuk memperbaiki struktur tanah.
• Membuat terasering atau guludan di lahan miring.
• Menghindari pemadatan tanah akibat penggunaan alat berat berlebih.
• Mengatur irigasi agar air masuk bertahap, tidak langsung berlebihan.
Durian telah lama menjadi buah kebanggaan masyarakat Bangka. Desa Kemuja, Kecamatan Mendo Barat adalah salah satu wilayah yang memiliki potensi besar dalam pengembangan durian sebagai komoditas unggulan. Namun, iklim tropis dengan curah hujan tinggi di daerah ini membawa tantangan tersendiri, khususnya bagi kondisi tanah. Proses pencucian (leaching) dan resapan (infiltrasi) air hujan bukan hanya mempengaruhi struktur tanah, tetapi juga berpengaruh langsung terhadap kesehatan akar, ketersediaan hara, hingga produktivitas durian.
Pencucian Air Hujan: Tantangan Bagi Struktur Tanah di lahan budidaya durian
Hujan deras yang turun hampir sepanjang tahun di Bangka mendorong terjadinya pencucian intensif pada tanah. Air hujan yang berlimpah melarutkan ion-ion penting, seperti kalsium (Ca²⁺), magnesium (Mg²⁺), kalium (K⁺), dan natrium (Na⁺) dari lapisan tanah di sekitar perakaran. Jika tidak dikelola dengan baik, hal ini dapat menurunkan pH tanah, mempercepat keasaman, sekaligus merusak kestabilan struktur tanah.
Bagi durian, kondisi ini sangat krusial. Akar durian yang dalam memerlukan tanah yang gembur dengan aerasi baik. Tanah yang sehat membantu mencegah genangan air yang berpotensi menimbulkan penyakit akar. Sebaliknya, pencucian berlebih dapat menyebabkan defisiensi hara makro, terutama kalium, yang justru menjadi unsur penting dalam pembentukan buah durian yang berkualitas.
Resapan Air pada Lahan Pertanian dan Pola Budidaya Durian
Durian termasuk tanaman tahunan dengan akar tunggang yang dalam dan sistem akar lateral yang menyebar. Tanaman ini sangat tergantung pada ketersediaan air tanah yang stabil serta struktur tanah yang gembur agar akar dapat tumbuh optimal.
Posted in IPTEK
GETARBABEL COM, PANGKALPINANG– Pj Wali Kota Pangkalpinang, Lusje Anneke Tabalujan…
GETARBABEL.COM, BANGKA — Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melalui…
GETARBABEL.COM, BANGKA SELATAN –Kontingen Karnaval MTs Khoirul Ummah Kecamatan Payung…
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan…
GETARBABEL.COM, BANGKA — Sejumlah ASN…
GETARBABEL.COM, BANGKA — Sungguh miris…
GETARBABEL.COM, BANGKA- Kawasan hutan seluas…