Mengelola Soil Leaching, Resapan, dan Struktur Tanah untuk Mendukung Budidaya Durian Berkelanjutan

IMG-20250927-WA0034

Oleh : Riski Hardi Yunanto || Mahasiswa S2 Ilmu Pertanian FPPK UBB

Struktur tanah dan pertanian berkelanjutan

Struktur tanah adalah susunan partikel pasir, debu, dan lempung yang bergabung membentuk agregat atau ped. Susunan ini menciptakan ruang pori yang sangat penting bagi kesehatan tanah karena memungkinkan pergerakan air, udara, serta mendukung pertumbuhan akar tanaman dan aktivitas organisme tanah. Struktur tanah yang baik ditandai dengan jaringan pori yang seimbang, sehingga drainase air berjalan lancar.

Namun, tetap mampu menahan kelembaban, serta menyediakan aerasi yang cukup bagi akar. Dalam konteks pertanian berkelanjutan, struktur tanah yang sehat berperan sebagai fondasi utama karena menjaga kesuburan tanah, mengurangi risiko erosi, meningkatkan efisiensi penggunaan air dan pupuk, serta menopang produktivitas tanaman secara berkelanjutan tanpa merusak fungsi ekologis tanah.

Pentingnya Struktur Tanah yang Baik

  1. Pergerakan Air dan Udara: Memungkinkan drainase kelebihan air secara efisien dan sirkulasi udara yang lancar.
  2. Pertumbuhan Akar: Menyediakan saluran bagi akar untuk menembus dan tumbuh.
  3. Retensi Nutrisi dan Air: Tanah yang terstruktur dengan baik menahan kelembapan yang cukup bagi tanaman sekaligus memungkinkan kelebihan air untuk mengalir.
  4. Kesehatan Tanah: Mendukung beragam komunitas organisme tanah, yang berperan dalam siklus nutrisi.
    Agricultural Soil Leaching? Agricultural Soil Leaching atau pencucian tanah pertanian adalah proses hilangnya unsur hara penting karena air hujan atau air irigasi yang meresap ke dalam tanah. Air yang masuk membawa serta nutrisi terlarut dan menghanyutkannya ke lapisan tanah yang lebih dalam, bahkan sampai ke air tanah. Unsur seperti nitrat, kalium, kalsium, dan magnesium sangat dibutuhkan tanaman, tetapi karena mudah larut, unsur-unsur ini kerap hilang akibat pencucian.
    Jika pencucian terjadi terus-menerus, tanah menjadi miskin hara dan tanaman pun tumbuh kurang subur. lebih parah lagi, pencemaran nitrat pada air tanah bisa menimbulkan masalah kesehatan bagi manusia. Namun, pencucian tidak selalu merugikan. Pada tanah yang terlalu asin, pencucian justru bermanfaat karena membantu mengurangi garam berlebih, sehingga tanah kembali layak untuk ditanami.
    Petani bisa mengurangi dampak negatif pencucian dengan beberapa cara. Pemupukan sebaiknya dilakukan secukupnya dan berimbang agar hara tidak terbuang sia-sia. Menambahkan kompos, pupuk kandang, atau biochar juga sangat membantu karena membuat tanah lebih mampu menahan nutrisi. Selain itu, menanam tanaman penutup tanah dapat memperlambat aliran air hujan di permukaan dan menjaga unsur hara tetap berada di sekitar perakaran. Mengatur irigasi agar tidak berlebihan juga penting supaya air tidak mencuci hara terlalu cepat.

Apa itu Infiltration in Agricultural Land?

Infiltration in agricultural land atau “Resapan pada Lahan Pertanian” adalah proses masuknya air (hujan maupun irigasi) dari permukaan tanah ke dalam pori-pori tanah pada lahan pertanian. Proses ini penting karena menentukan berapa banyak air yang bisa disimpan tanah dan tersedia bagi tanaman.

Faktor yang memengaruhi infiltrasi pada lahan pertanian cukup beragam. Tekstur tanah menjadi salah satu penentu utama, di mana tanah berpasir cenderung lebih cepat meresapkan air, sementara tanah liat meresapkannya jauh lebih lambat. Struktur tanah juga berperan penting; tanah gembur dengan agregat yang baik memungkinkan infiltrasi tinggi. Sedangkan tanah yang padat atau kompak justru menurunkan kemampuan tanah untuk menyerap air. Selain itu, kandungan bahan organik sangat berpengaruh karena dapat meningkatkan porositas tanah, sehingga air lebih mudah masuk

Tutupan vegetasi turut memberikan kontribusi positif dengan menahan air melalui akar dan seresah, sehingga memberi waktu lebih lama bagi air untuk meresap ke dalam tanah. Faktor terakhir adalah kemiringan lahan: pada lereng curam, air lebih cepat mengalir sebagai limpasan permukaan (runoff), sehingga infiltrasi berkurang. Sedangkan pada lereng landai infiltrasi dapat berlangsung lebih optimal.

Dampak infiltrasi bagi pertanian dapat bersifat positif maupun negatif. Dampak positif antara lain adalah bertambahnya cadangan air tanah yang sangat dibutuhkan tanaman, berkurangnya genangan yang dapat memicu banjir, serta terbantunya pertumbuhan akar lantaran kelembaban tanah lebih stabil. Namun, jika infiltrasi terjadi secara berlebihan, dampaknya juga bisa merugikan. Unsur hara mudah tercuci keluar dari lapisan tanah atas melalui proses leaching, dan air dapat lolos terlalu dalam, sehingga tidak lagi terjangkau oleh akar tanaman.

Cara Mengelola Infiltrasi agar Seimbang
• Menambahkan bahan organik (kompos, pupuk kandang, biochar).
• Menanam cover crops (tanaman penutup tanah) untuk memperbaiki struktur tanah.
• Membuat terasering atau guludan di lahan miring.
• Menghindari pemadatan tanah akibat penggunaan alat berat berlebih.
• Mengatur irigasi agar air masuk bertahap, tidak langsung berlebihan.

Durian telah lama menjadi buah kebanggaan masyarakat Bangka. Desa Kemuja, Kecamatan Mendo Barat adalah salah satu wilayah yang memiliki potensi besar dalam pengembangan durian sebagai komoditas unggulan. Namun, iklim tropis dengan curah hujan tinggi di daerah ini membawa tantangan tersendiri, khususnya bagi kondisi tanah. Proses pencucian (leaching) dan resapan (infiltrasi) air hujan bukan hanya mempengaruhi struktur tanah, tetapi juga berpengaruh langsung terhadap kesehatan akar, ketersediaan hara, hingga produktivitas durian.

Pencucian Air Hujan: Tantangan Bagi Struktur Tanah di lahan budidaya durian

Hujan deras yang turun hampir sepanjang tahun di Bangka mendorong terjadinya pencucian intensif pada tanah. Air hujan yang berlimpah melarutkan ion-ion penting, seperti kalsium (Ca²⁺), magnesium (Mg²⁺), kalium (K⁺), dan natrium (Na⁺) dari lapisan tanah di sekitar perakaran. Jika tidak dikelola dengan baik, hal ini dapat menurunkan pH tanah, mempercepat keasaman, sekaligus merusak kestabilan struktur tanah.

Bagi durian, kondisi ini sangat krusial. Akar durian yang dalam memerlukan tanah yang gembur dengan aerasi baik. Tanah yang sehat membantu mencegah genangan air yang berpotensi menimbulkan penyakit akar. Sebaliknya, pencucian berlebih dapat menyebabkan defisiensi hara makro, terutama kalium, yang justru menjadi unsur penting dalam pembentukan buah durian yang berkualitas.

Resapan Air pada Lahan Pertanian dan Pola Budidaya Durian

Durian termasuk tanaman tahunan dengan akar tunggang yang dalam dan sistem akar lateral yang menyebar. Tanaman ini sangat tergantung pada ketersediaan air tanah yang stabil serta struktur tanah yang gembur agar akar dapat tumbuh optimal.

  1. Peran Infiltrasi pada Lahan Durian
    Infiltrasi memiliki peran penting dalam budidaya durian. Proses resapan air hujan maupun irigasi ke dalam tanah membuat kelembaban tanah tetap stabil, sehingga durian tidak mudah mengalami kekeringan pada musim kemarau. Selain itu, infiltrasi yang dalam (deep percolation) memungkinkan air tersedia di lapisan bawah tanah, sesuai dengan kebutuhan akar tunggang durian yang tumbuh menembus lebih dalam dibandingkan akar tanaman lain. Infiltrasi juga membantu mencegah terjadinya genangan air di permukaan tanah. Hal ini sangat penting karena genangan air dapat memicu penyakit akar, seperti Phytophthora palmivora yang sering menyerang tanaman durian dan menurunkan produktivitasnya.
  2. Risiko Infiltrasi pada Budidaya Durian
    Meskipun memberikan banyak manfaat, infiltrasi juga memiliki risiko dalam budidaya durian. Infiltrasi yang berlebihan dapat menyebabkan leaching, yaitu tercucinya unsur hara penting, seperti kalium (K) dan magnesium (Mg) dari zona perakaran. Padahal, kedua unsur tersebut sangat vital untuk proses pembentukan buah durian yang berkualitas. Selain itu, di lahan dengan kemiringan, infiltrasi dapat berlangsung tidak merata. Bagian bawah lereng sering kali menjadi terlalu basah, sementara bagian atas justru lebih kering. Ketidakseimbangan distribusi air ini dapat menghambat pertumbuhan durian secara optimal.
  3. Pengelolaan Infiltrasi untuk Durian Berkelanjutan Untuk menjaga infiltrasi tetap bermanfaat bagi pertumbuhan durian, diperlukan strategi pengelolaan yang mendukung pertanian berkelanjutan. Pada lahan miring, konservasi tanah melalui terasering atau pembuatan guludan sangat penting karena dapat memperlambat aliran air permukaan sekaligus memberi waktu lebih banyak bagi air untuk meresap ke dalam tanah. Selain itu, peningkatan kandungan bahan organik melalui penambahan kompos, pupuk kandang, atau biochar mampu memperbaiki porositas tanah, sehingga infiltrasi lebih merata dan unsur hara tidak cepat tercuci. Penanaman tanaman penutup tanah, seperti legum (kacang tanah atau gamal) juga dapat menjaga kelembaban tanah, menahan erosi, serta menambah bahan organik yang bermanfaat bagi kesuburan tanah. Pengelolaan air juga harus diperhatikan melalui penggunaan irigasi hemat air, misalnya dengan sistem irigasi tetes. Sistem ini lebih ramah karena menyalurkan air perlahan sesuai kebutuhan tanaman tanpa menyebabkan hilangnya unsur hara akibat pencucian. Selain itu, pemupukan sebaiknya dilakukan secara berimbang dan bertahap, terutama untuk unsur kalium (K) dan magnesium (Mg). Pupuk diberikan secara berkala dalam dosis kecil agar unsur hara tidak cepat hilang terbawa resapan air, namun tetap tersedia bagi tanaman secara berkesinambungan. Dengan pengelolaan infiltrasi yang tepat, durian dapat dibudidayakan secara berkelanjutan tanpa mengorbankan kesehatan tanah dan produktivitas jangka panjang. Dalam pola budidaya durian, infiltrasi adalah kunci keseimbangan air tanah. Resapan yang baik menjamin akar durian mendapatkan air secara berkelanjutan, tetapi jika tidak dikelola, infiltrasi berlebih bisa menyebabkan hilangnya hara penting. Oleh karena itu, praktik konservasi tanah, pemupukan berimbang, penggunaan bahan organik, serta teknik irigasi yang tepat merupakan fondasi penting untuk budidaya durian berkelanjutan. (*).

Posted in

BERITA LAINNYA

8 Orang Paskibraka Di-briefing Pj Wali Kota Lusje

GETARBABEL COM, PANGKALPINANG– Pj Wali Kota Pangkalpinang, Lusje Anneke Tabalujan…

Tingkatkan Mutu Pendidikan, Cabdin II Bangka Gelar Sosialisasi Model Kompetensi Kepala Sekolah

GETARBABEL.COM, BANGKA — Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melalui…

PM Khoirul Ummah Payung Raih Juara 2 Karnaval HUT ke-79 Kemerdekaan RI Tingkat Provinsi Babel

GETARBABEL.COM, BANGKA SELATAN –Kontingen Karnaval MTs Khoirul Ummah Kecamatan Payung…

POPULER

HUKUM

hipk

IPTEK

drone

TEKNOLOGI