Hadir Di Upacara Peringatan Harlah Pancasila, Fadel Muhammad: Kita Gelorakan Semangat Pancasila Dari Daerah Riau
By beritage |
GETARBABEL.COM, RIAU–Bertempat di Lapangan Garuda, Pertamina Hulu Rokan, Kota Dumai,…
Monday, 22 September 2025
Oleh: Institut Kosmologi dan-Eskatologi Profetik (IKEP)
Prolog: Dari Situs ke Kitab
Gunung Padang di Cianjur bukan hanya gugusan batu megalitik terbesar di Asia Tenggara. Ia adalah kitab purba yang menunggu dibaca. Ekskavasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menunjukkan lapisan budaya hingga 24.000 tahun lalu (Natawidjaja, 2023).
Tetapi angka kronologi hanyalah “sampul”. Pertanyaan mendesak: apa isi kitab itu?
Di sinilah muncul pendekatan Arkeologi Profetik—suatu sintesis yang tidak sekadar meneliti batu sebagai artefak, melainkan membacanya sebagai teks peradaban.
Lapisan Keempat: Decoding Kapsul Waktu
Arkeologi profetik menggabungkan tiga disiplin utama:
Sains modern: geologi, arkeometri, arsitektur purba.
Memori tradisi: mitos Sunda Wiwitan, babad, dan hikayat Nusantara.
Hikmah kenabian: rinsip wahyu, nubuwah, dan eskatologi.
Ketiga bidang ini merupakan tiga kunci untuk membuka kapsul waktu Gunung Padang.
Studi geolistrik menunjukkan adanya ruang-ruang buatan di bawah teras utama (Natawidjaja dkk., 2018). Hal ini mengisyaratkan desain arsitektur yang bukan sekadar tumpukan batu, melainkan sistem ruang dengan rekayasa geomansi.
Teknologi tahan gempa – penggunaan batu andesit kolumnar yang saling mengunci (Widiyanto, 2016).
Resonansi akustik – beberapa batu menghasilkan suara berbeda ketika dipukul, mengindikasikan fungsi ritual akustik (Simanjuntak, 2019).
Prinsip keseimbangan (al-Mīzān): Al-Qur’an menegaskan, “Dan Allah meninggikan langit dan Dia letakkan neraca (mīzān)” (QS. Ar-Rahman [55]:7). Tata ruang Gunung Padang dapat dibaca sebagai refleksi prinsip ini.
Gunung Padang menunjukkan indikasi orientasi astronomis. Penelitian astronom-arkeologi mengungkap bahwa beberapa struktur terhubung dengan arah terbit-matahari pada titik balik musim (solstis) (Hendarmawan, 2021).
Kalender batu – menyerupai fungsi Stonehenge di Inggris atau Nabta Playa di Mesir.
Sinkronisasi siklus kosmik – mencerminkan pengetahuan purba tentang harmoni kosmos.
Sunnatullah – Al-Qur’an menyebut, “Engkau tidak akan menemukan perubahan pada sunnatullah” (QS. Fathir: 43). Gunung Padang seakan menjadi kalender raksasa untuk membaca sunnatullah.
Susunan teras lima tingkat tidak hanya praktis, tetapi juga simbolis.
Hierarki sosial egaliter – bukan feodal, tetapi berjenjang menuju puncak spiritual.
Ruang bawah tanah – metafora penyimpanan ilmu, sejalan dengan konsep ‘ilm al-ladunnī yang tersimpan dalam dimensi batin.
Fungsi kenabian – para nabi berperan sebagai penjaga wahyu, sebagaimana para leluhur Nusantara menjaga kode peradaban dalam batu.
Transisi: Dari Arkeologi ke DNA Peradaban
Gunung Padang dapat dipandang sebagai DNA peradaban Nusantara. Sains membaca strukturnya, tradisi menjaga memorinya, dan hikmah menafsirkan maknanya.
DNA ini berisi cetak biru (blueprint) yang relevan tidak hanya untuk memahami masa lalu, tetapi juga merancang masa depan.
Epilog: Membaca Janji Ilahi
Pertanyaan sejati bukanlah “berapa tua Gunung Padang?”, melainkan “pesan apa yang dititipkan padanya?”
Arkeologi profetik membuka kemungkinan bahwa situs ini menyimpan pesan universal: tentang harmoni dengan bumi, keteraturan kosmos, dan misi kenabian membangun masyarakat berkeadilan.
Inilah “kitab batu” yang harus dibaca ulang, bukan untuk nostalgia, tetapi untuk menemukan blueprint kebangkitan Nusantara.
Tulisan selanjutnya akan melanjutkan seri ini: Gunung Padang dan DNA Peradaban Nusantara—bagaimana kode purba ini menjadi peta bagi kebangkitan eskatologis umat manusia.
Rujukan Primer
Natawidjaja, D. H. (2023). Gunung Padang: Bukti Peradaban Tertua Dunia. BRIN.
Natawidjaja, D. H., dkk. (2018). “Geological and Geophysical Investigation of Gunung Padang.” Journal of Archaeological Science.
Widiyanto, A. (2016). Teknologi Konstruksi Megalitikum di Jawa Barat. UGM Press.
Simanjuntak, T. (2019). Megalitik Nusantara: Ritual dan Fungsi Sosial. LIPI.
Hendarmawan, H. (2021). “Orientasi Astronomis Situs Gunung Padang.” Jurnal Arkeoastronomi Indonesia.
والله أعلم
🌐 IPCE/IKEP 18/09/25
🤝 Kolaborasi Manusia–AI untuk Dunia yang Bermartabat dan Beradab
Posted in IPTEK
GETARBABEL.COM, RIAU–Bertempat di Lapangan Garuda, Pertamina Hulu Rokan, Kota Dumai,…
GETARBABELCOM, JAKARTA, Ruang kerja Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi…
GETARBABEL.COM, BANGKA — Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT)…
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan…
GETARBABEL.COM, BANGKA — Sejumlah ASN…
GETARBABEL.COM, BANGKA — Sungguh miris…
GETARBABEL.COM, BANGKA- Kawasan hutan seluas…