HIPKA Babel Desak Pemerintah Amputasi Perusahaan Sawit yang Melanggar Plasma 20 Persen
By beritage |
GETARBABEL.COM, SUNGAILIAT— Himpunan Pengusaha Korps Alumni HMI (HIPKA) mendesak pemerintah…
Sunday, 15 June 2025
GETAR BABEL.COM, BANGKA — Masyarakat dan tokoh masyarakat Lingkungan Nelayan II Sungailiat mengancam akan menutup saluran air dari Kolong Buntu menuju laut apabila aktivitas penambangan puluhan TI Tower di Kolong Buntu jadi dilaksanakan.
Alasannya karena dampak dari aktivitas penambangan itu akan menyebabkan sedimentasi di alur dan dermaga kapal nelayan di Lingkungan Nelayan II Sungailiat.
Hal ini ditegaskan M Hasan, tokoh masyarakat Nelayan II yang juga mantan Ketua KPU Kabupaten Bangka saat ditemui di jembatan saluran air Kolong Buntu Lingkungan Nelayan II Sungailiat, Kamis (22/03/2024).
“Memang kita lihat beberapa hari lalu ada turun anggota Polres Bangka, Kejari Bangka dan tim lainnya memberikan imbauan agar para penambang yang sedang merakit TI Tower untuk menghentikan kegiatannya, tapi kita lihat di lapangan mereka tetap masih merakitnya,” kata Hasan.
Diungkapkannya, saat ini dermaga Nelayan II Sungailiat adalah satu-satunya tempat berlabuh bagi ribuan perahu nelayan yang masih terjaga dari sedimentasi dampak pertambangan.
“Kita lihat saat ini dermaga pelabuhan Jelitik dan Nelayan I sudah dangkal akibat dampak penambangan, sehingga sangat miris kondisinya. Jadi apabila satu-satunya dermaga nelayan yang ada saat ini juga mau dihancurkan maka kita akan melawan untuk mempertahankannya,” tegas Hasan.
Apabila tetap dipaksakan terjadi aktivitas penambangan di Kolong Buntu, sangat diyakini alur dan saluran air dermaga Nelayan II ini akan mengalami pendangkalan yang bisa menyebabkan kesulitan keluar masuk perahu nelayan.
“Jadi mau ke mana lagi kami menambatkan perahu nelayan kami,” imbuhnya.
Terpisah Ketua RT 02 Lingkungan Nangnung, Agus Riyadhi saat ditemui Getarbabel.com di rumahnya mengakui memang sebelumnya dirinya yang didukung tokoh masyarakat menginisiasi untuk melakukan penambangan timah di Kolong Buntu khususnya bagian daerah Nangnung.
“Iya saya dan tokoh masyarakat di sini sudah membuat proposal usulan kegiatan penambangan ini dengan tujuan untuk membantu pembangunan tiga buah masjid, memperbaiki saluran atau bandar air karena daerah kami ini sering kebanjiran dan keperluan kemasyarakatan lainnya,” kata Agus.
Diungkapkannya dari proposal yang sudah dibuat tercatat ada 10 ponton TI Tower yang akan bekerja di bawah koordinasi panitia yang sudah dibuatnya.
Namun entah bagaimana saat ini tiba-tiba muncul puluhan ponton TI Tower yang sedang dirakit oleh panitia lainnya yang bukan dari masyarakat Nangnung.
“Kalau tidak salah sudah ada 11 ponton TI Tower yang baru dirakit pihak panitia lainnya, yang tidak ada hubungan dengan panitia masyarakat Nangnung. Kami dapat informasi kalau panitia pihak lain ini memungut biaya bendera atau pendaftaran sebesar Rp3 juta per ponton, sedangkan panitia kami hanya memungut Rp1 juta per ponton dan bisa dicicil,” ujarnya.
Ditegaskannya, karena situasi saat ini sudah tidak kondusif dengan munculnya pihak lain yang mengaku panitia sehingga sejak kemarin atau Selasa (19/03/2024) sore panitia masyarakat Nangnung mengundurkan diri dari aktivitas penambangan di Kolong Buntu ini.
“Sore kemarin saya sudah membuat surat pengunduran dari kepanitiaan termasuk juga para ketua yayasan yang menaungi tiga masjid menyatakan mundur dari panitia dan termasuk juga dibuat video pernyataan dan sudah saya kirimkan ke Polres Bangka,” tegas Agus yang rumahnya terlihat ramai didatangi para calon penambang. (Getarbabel.com/
Posted in Ekonomi
GETARBABEL.COM, SUNGAILIAT— Himpunan Pengusaha Korps Alumni HMI (HIPKA) mendesak pemerintah…
GETARBABELCOM, BANGKA– Pemerintah Kabupaten Bangka mengadakan rapat intervensi serentak pencegahan…
GETARBABEL.COM, PANGKLPINANG – Kinerja membanggakan yang ditoreh PJ Walikota Pangkalpinang,…
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan…
GETARBABEL.COM, BANGKA — Sejumlah ASN…
GETARBABEL.COM, BANGKA — Sungguh miris…
GETARBABEL.COM, BANGKA- Kawasan hutan seluas…