Produksi TBS Turun Drastis, Inilah Pemicunya Versi Petani Sawit

IMG-20240709-WA0091

GETARBABEL.COM, BANGKA- Produksi tandan buah segar (TBS) yang dihasilkan oleh tanaman Kelapa Sawit belakangan ini turun drastis. Penurunan  produksi TBS disepanjang tahun 2024, malah berlangsung cukup lama, agak berbeda dengan trend penurunan TBS ditahun tahun sebelumnya, meski siklus musim buah trek(produksi turun) tetap terjadi namun tak separah musim siklus trek ditahun 2024.

Pemicu turunnya produksi TBS tersebut menurut prediksi kalangan petani mandiri, hal ini dipicu karena faktor cuaca dan juga kondisi lahan tempat tanaman kelapa sawit tersebut tumbuh. Faktor cuaca sangat menentukan, ditahun 2023 lalu, pernah terjadi kemarau ekstrim dengan durasi diatas 4 bulan.

Bisa jadi, dampak kemarau tahun lalu membuat tanaman kelapa sawit mengalami dehidrasi sehingga malas berbuah ditahun berikutnya meski standar perawatan kebun tidak berubah. kondisi lahan berada didaratan tinggi juga ikut mempengaruhi musim trek karena lahan kering berbeda dengan lahan basah. 

Jika tanaman sawit berada dilahan agak basah musim trek tetap terjadi namun tak berlangsung lama, sedangkan dilahan daratan tinggi justru musim trek berlangsung lama meski perawatan diberlakukan secara berkala dan sesuai standar.

“Produksi TBS kisaran 60 persen sampai 70 persen turun khusus dilahan daratan tinggi, tetapi dilahan dataran rendah atau sejenis gambut tetap kena musim trek tapi tak berlangsung lama,”tutur Nain salah satu pedagang pengumpul TBS milik petani di seputaran Kecamatan Merawang.

Menurutnya, musim trek berkepanjangan seperti kondisi sekarang, bukan karena faktor kurang  pupuk, melainkan faktor cuaca dan kondisi lahan kebun sawit. Para petani tetap memberlakukan perawatan kebun sesuai standar, akan tetapi tetap saja produksi TBS rendah. Berbeda dengan tanaman dilahan gambut, tetap terjadi musim trek tapi tak lama, setelahnya produksi TBS kembali normal.

Mengenai harga TBS belakangan ini trend cenderung naik, mendekati angka Rp 2600 di pabrik, hanya saja buahnya berkurang rata rata diatas 60 persen, terkecuali tanaman sawit di daratan rendah tidak besar pengaruh terhadap produksi TBS. 

Nain memprediksi, sekitar tiga bulan kedepan produksi TBS akan kembali normal seperti biasa, hal ini dapat dilihat dari putaran tandan buah di batang sawit dalam kondisi buah mulai menua dan merata.(getarbabel.com/Ysf)

Posted in

BERITA LAINNYA

Polsek Simpang Teritip Evakuasi Korban Laka Lantas di Desa Pelangas, Kerugian Rp5 Juta

GETARBABEL.COM, BANGKA BARAT — Anggota Polsek Simpang Teritip Polres Bangka…

Perkara Tol Japek, Jampidsus Kejagung Sita Uang Asing USD 354.700

JAKARTA–Tim Penyidik pada Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak…

Libatkan 9 Parpol, Paslon MAPAN Gelar Deklarasi Besok

*) Mulkan; Kami Bukan Melawan KOTAK KOSONG GETARBABEL.COM, BANGKA- Menjelang…

POPULER

HUKUM

1a-oke

IPTEK

2-ok

TEKNOLOGI