Harga CPO Melesat Naik Tapi TBS di Bangka Malah Turun, Ada Apa?

IMG_20241008_181534_11zon (1)

GETARBABEL.COM, BANGKA — Harga Crude Palm Oil (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives (BMD) terus melesat naik pada Senin (07/10/2024), di mana penguatan harga CPO ini sudah terjadi 2 hari berturut, hal ini didorong melonjaknya harga minyak mentah dunia akibat dampak peperangan di kawasan Timur Tengah.

Sedangkan di Indonesia, harga CPO pada Senin (07/10/2024) juga ikut melesat naik di Tender CPO KPBN Franco Belawan dan Dumai sebesar Rp14.242/kg.

Sedangkan pada Selasa (08/10/2024) hasil Tender CPO KPBN Franco Belawan dan Dumai sebesar Rp14.040/kg atau mengalami penurunan dari hari sebelumnya.

Meskipun harga CPO dunia dan Indonesia cenderung mengalami tren kenaikan, namun untuk harga TBS kelapa sawit petani mandiri khususnya di Kabupaten Bangka anehnya malah mengalami penurunan.

Terdata harga TBS kelapa sawit petani mandiri di Kabupaten Bangka yang dibeli pabrik kelapa sawit (PKS) tercatat ada 2 PKS yang menurunkan harga pembelian TBS dibandingkan sehari sebelumnya, yakni PT Mutiara Agro Sejahtera (MAS) Kapuk turun Rp30/kg menjadi Rp2.620/kg dan PT Payung Mitra Jaya Mandiri (PMM) turun sebesar Rp30/kg menjadi Rp.2.630/kg.

Dan hanya satu PKS yang menaikkan harga beli TBS, yakni PT Gunung Pelawan Lestari (GPL) Mapur naik sebesar Rp10/kg menjadi Rp2.680/kg.

Sedangkan 6 PKS lainnya harga stabil sama dengan sehari sebelumnya.

Terdata untuk hari ini, Selasa (08/10/2024) harga beli TBS kelapa sawit petani mandiri terendah oleh PT Gunung Maras Lestari (GML) Mabat hanya Rp2.530/ kg dan harga beli TBS kelapa sawit petani mandiri tertinggi oleh PT Tata Hamparan Eka Persada (THEP) Puding Besar sebesar Rp2.700/kg.

Ketua Apkasindo Kabupaten Bangka, Jamaludin mengatakan dengan tren semakin melesatnya harga CPO dunia dan Indonesia sudah mencapai di atas Rp14.000/kg seharusnya harga pembelian TBS kelapa sawit petani mandiri di Kabupaten Bangka harus juga ikut naik, bukan malah turun.

“Saat ini harga TBS kelapa sawit petani mandiri di Provinsi Riau, Sumatera Utara dan Sumatera Barat ikut tren kenaikan harga CPO, dimana mereka sudah menikmati harga TBS kelapa sawit di atas Rp3.200/kg,” kata Tipek, sapaan akrabnya.

Diharapkannya, DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) dan DPRD Kabupaten Bangka bisa membantu menyuarakan aspirasi masyarakat, khususnya para petani kelapa sawit mandiri.

“Kita harap wakil rakyat ini bisa memanggil OPD terkait, seluruh PKS yang ada untuk mempertanyakan kenapa harga TBS kelapa sawit di Kabupaten Bangka stabil tidak naik, bahkan malah turun di saat tren harga CPO dunia dan Indonesia naik, inikan aneh,” imbuhnya.

(Getarbabel.com/ Edw, Foto: Ketua Apkasindo Kabupaten Bangka, Jamaludin. Edw)

Posted in

BERITA LAINNYA

Dialog Dengan Aktivis IMM, Viva Yoga Sampaikan Pesan Presiden Prabowo Pada Anak Muda

GETARBABEL.COM, JAKARTA – Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi mengingatkan…

Opini || Peluang dan Tantangan E Sport di Kabupaten Bangka

Oleh : KWARTANTO || Ketua Harian E sport Bangka, Mahasiswa…

Monitoring Hasil Pilkada, Bawaslu Babel Temukan 2 Kejadian Khusus

GETARBABEL.COM, BANGKA- Jum’at (29/11/2024), Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Sungailiat mulai…

POPULER

HUKUM

mediaonlinenatal2024ok

IPTEK

PolitikUang-Copy

TEKNOLOGI