Pendangkalan Alur Muara Jelitik Masalah Klasik Tanpa Solusi

IMG_20250121_130723_11zon

GETARBABEL.COM, BANGKA- Pendangkalan alur muara Plabuhan Jelitik Sungailiat sampai saat ini masih menjadi masalah klasik dan terjadi setiap tahun. Ketika memasuki awal tahun, seperti biasa pendangkalan pasti terjadi akibat faktor cuaca, akan tetapi sampai saat ini belum ada solusi penanganan alur tersebut, baik dari pemerintah daerah maupun pusat.

Dengan terjadinya pendangkalan alur muara Jelitik dapat dipastikan aktivitas keluar masuk kapal nelayan menuju pelabuhan Jelitik terhambat dan jumlah kapal nelayan hilir mudik menuju pelabuhan lebih darib700 unit kapal nelayan berbagai ukuran.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka Drs Arman Agus membenarkan setiap tahun alur muara Jelitik mengalami pendangkalan dan sampai saat ini belum ada solusi seperti apa cara mengatasinya karena pendangkalan alur lebih besar faktornya karena cuaca. Upaya pengerukan alur pun sudah pernah dilakukan oleh pihak ketiga, hanya saja disaat musim seperti sekarang tetap saja terjadi pendangkalan, alternatif lain bisa saja direlokasi, hanya saja lokasi terdekat yang memungkinkan untuk direlokasi kondisinya sama dengan muara jelitik, umumnya laut dangkal. Jika harus direlokasi ditempat jauh seperti Laut Tuing, nelayan menolak karena jaraknya cukup jauh dan tidak efektif dari segi pengeluaran operasional nelayan.

“Jika dikeruk sendiri oleh Pemkab Bangka tidak mungkin mampu kalau cuma mengandalkan dana APBD, itu harus APBN karena menelan biaya besar, sedangkan kemampuan APBD kita terbatas. Terkait perizinan mengeruk dan lain lain juga bukan kewenangan OPD Pemkab Bangka, kewenangan ada di provinsi dan pusat baik izin Amdal maupun izin pengerukan,”terangnya.

Diakui Arman, tahun 2024 lalu, Ketua Komisi 4 DPR RI Dedi Mulyadi didampingi Dirjen KKP pernah mengunjungi Alur muara Jelitik melihat langsung kondisi alur, hanya saja sampai sekarang belum jelas tindaklanjutnya seperti apa dan kini Dedi sudah menjabat gubernur Jabar. Sempat juga beliau menawarkan supaya direlokasi, hanya saja lokasinya tidak mungkin diareal terdekat karena kondisi lautnya sama dangkalnya dengan muara jelitik. Paling memungkinkan Laut Tuing, tapi nelayan menolak karena jaraknya cukup jauh.(SF)

Posted in

BERITA LAINNYA

Kamrussamad Tekankan Pentingnya Bahasa Inggris dalam Dunia Bisnis

GETARBABELCOM, BANGKA– Ketua Umum BPP HIPKA yang juga anggota DPR…

100 Personel Polres Bangka Amankan 28 Gereja Saat Ibadah Kenaikan Isa Almasih

GETARBABEL.COM, BANGKA — Dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat…

Dua Atlet Peraih Medali Emas Dapat Hadiah Motor, Diarak Keliling

GETARBABEL.COM, BANGKA- Dua atlet asal Kabupaten Bangka berhasil membawa pulang…

POPULER

HUKUM

mediaonlinenatal2024ok

IPTEK

PolitikUang-Copy

TEKNOLOGI