Minim Sumber Daya hingga Sikap Represif Jadi Tantangan Pelaksanaan Pendidikan Inklusif di Indoneisia

070671400_1520225847-IMG_2018030

Dosen Universitas Trunojoyo Madura Bima Kurniawan mengatakan bahwa pelaksanaan pendidikan inklusif di Indonesia masih memiliki berbagai tantangan.

Salah satunya adalah dukungan dan sumber daya yang masih minim. Padahal, dukungan dan sumber daya adalah hal yang diperlukan untuk memfasilitasi pembelajaran efektif bagi semua siswa termasuk yang menyandang disabilitas.

“Pada poin ini, dukungan di dalam pembelajaran yang inklusif merupakan salah satu dasar utama yang tidak boleh dikesampingkan. Dukungan itu dapat berupa kompetensi guru yang mumpuni di dalam melaksanakan pendidikan inklusif, atau yang saat ini populer dengan pembelajaran berdiferensiasi,” kata Bima kepada Disabilitas Liputan6.com melalui keterangan tertulis, Sabtu 11 Maret 2023.

Ia menambahkan, pemerintah harus tepat memonitor atau mengawasi secara cermat terkait kebijakan yang telah ditetapkan agar tidak salah alur.

“Terlebih, jangan dilupakan pula instruktur, widyaiswara, dosen yang memberikan pelatihan itu pula harus memiliki integritas dalam nilai inklusif. Jangan sampai pintar melatih akan tetapi tidak pandai dalam mempraktikkan apa yang banyak disampaikan.”

Semua harus bersinergi, lanjut Bima, pemerintah, instruktur, guru, dan peserta didik harus inklusif. Semua harus inklusif agar tercipta lingkungan pendidikan yang inklusif. 

Posted in

BERITA LAINNYA

Command Center Kemensos terima 3.733 Aduan

JAKARTA-Command center atau pusat kendali Kementerian Sosial dibentuk sebagai upaya…

36 Calon Paskibra Ikuti Pemusatan Diklat

GETARBABEL.COM, PANGKALPINANG– Setelah lolos seleksi, 36 calon pasukan pengibar bendera…

Pemkot Pangkalpinang Target Turunkan Angka Kemiskinan dan Naikkan Insentif Posyandu

GETARBABEL.COM, PANGKALPINANG– Tahun 2024 ini Pemerintah Kota Pangkalpinang menargetkan penurunan…

POPULER

HUKUM

mediaonlinenatal2024ok

IPTEK

PolitikUang-Copy

TEKNOLOGI