Ketua Apkasindo Bangka Meradang, Harga CPO Tembus Rp14.500/Kg Tapi TBS tak Naik

IMG-20241025-WA0108_11zon

GETARBABEL.COM, BANGKA — Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kabupaten Bangka, Jamaludin meradang dan kesal dengan manajemen pabrik kelapa sawit (PKS) di Kabupaten Bangka.

Pasalnya saat ini tren harga Crude Palm Oil (CPO) tersebut naik, bahkan sudah tembus di angka Rp14.500 per Kg, namun hal ini tidak begitu mendorong kenaikan harga TBS kelapa sawit petani mandiri yang menjual ke pabrik kelapa sawit yang ada di Kabupaten Bangka.

“Di daerah lain di Pulau Sumatera, seperti Riau, Sumut, Sumbar, Sumsel dan lainnya saat harga CPO naik di atas angka Rp14.000/ Kg saja untuk harga TBS sudah mencapai angka Rp3.000/Kg, apalagi saat ini harga CPO terus naik capai Rp14.500 per kg maka harga
TBS di sana juga naik menjadi Rp3.200 -Rp3.500 per kg,” kata Tipek, panggilan akrab Jamaludin, Jumat (25/10/2024) di Sungailiat.

Dilanjutkannya, namun untuk harga TBS kelapa sawit di pabrik kelapa sawit yang ada di Kabupaten Bangka naiknya hanya sedikit dan harga secara umum masih di bawah Rp3.000/Kg atau berkisar antara Rp2.530 – Rp2.720 per kg.

“Sepertinya harga TBS kelapa sawit di Kabupaten Bangka ini tidak mengikuti tren kenaikan harga CPO di Indonesia, kalau kita analisa petani kelapa sawit mandiri di sini dirugikan sekitar Rp500 hingga Rp600 per kg. Kalau kita hitung setiap hari saja petani kelapa sawit di Kabupaten Bangka bisa dirugikan ratusan miliar rupiah,” imbuh Tipek.

Diungkapkannya, apalagi saat ini para petani kelapa sawit di Kabupaten Bangka sedang memasuki panen raya, usai mengalami masa trek saat musim kemarau lalu.

“Jadi kami menduga sengaja ada permainan harga TBS kelapa sawit di sini tidak dinaikkan karena saat ini masa panen raya TBS, sehingga pabrik kelapa sawit tidak kekurangan stok TBS untuk diolah. Pihak pabrik kelapa sawit harus fair dong, kalau harga CPO naik maka harga TBS kelapa sawit juga harus segera dinaikkan, tapi kalau harga CPO turun maka pabrik cepat sekali menurunkannya,” tukas Tipek.

Diharapkan Pemkab dan DPRD Bangka, Pemprov dan DPRD Kepulauan Babel bisa membantu para petani kelapa sawit mandiri agar menyikapi persoalan perbedaan harga yang sudah mencolok ini dengan melakukan rapat dengar pendapat (RDP) bersama para pabrik kelapa sawit dan organisasi petani kelapa sawit.

“Kita sudah terlalu sabar dipermainkan para pabrik kelapa sawit ini, tolong dong pemerintah dan DPRD ikut bersuara membantu petani kelapa sawit mandiri di sini,” harap Tipek.

Berdasarkan hasil tender CPO KPBN tanggal 24 Oktober 2024 , Franco Belawan dan Dumai mencapai Rp14.507 per Kg.

Sedangkan harga TBS kelapa sawit petani mandiri hari ini, Jumat (25/10/2024) di pabrik kelapa sawit di Kabupaten Bangka, paling rendah di pabrik PT Gunung Maras Lestari (GML) Mabat Rp2.530 per kg sedangkan yang paling tinggi di pabrik PT Gunung Pelawan Lestari (GPL) Rp2.720 per Kg.

(Getarbabel.com/ Edw, Foto: Jamaludin, Ketua Apkasindo Kabupaten Bangka. Edw)

Posted in

BERITA LAINNYA

Mulkan; Awalnya Ingin Ada Tiga Paslon Muncul

GETARBABEL.COM, BANGKA – Pasca ditetapkan sebagai peserta nomor urut 01…

Kapolres Bangka Barat Gelar Jumat Curhat di Masjid Agung Mentok

GETARBABEL.COM, BANGKA BARAT– Kapolres Bangka Barat AKBP Ade Zamrah SIK memimpin…

Amzahri Sah Jadi Anggota DPRD Babel

GETARBABELCOM, PANGKALPINANG — Amzahri resmi dilantik menjadi anggota DPRD Babel…

POPULER

HUKUM

mediaonlinenatal2024ok

IPTEK

PolitikUang-Copy

TEKNOLOGI