Ahli Sungai ini Usulkan Taman Mandara jadi Kolam Retensi Tambahan

GETARBABELCOM, PANGKALPINANG– Pengamat hidrologi yang juga Ahli Sungai, Edi Irawan, ST menilai selama bertahun-tahun tidak ada pemanfaatan ruang yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Pangkalpinang terhadap pengelolaan banjir.

“Salah satunya adalah Taman Mandara. Taman ini memiliki luas 10,7 Ha. Hanya ada beberapa kegiatan saja yang digelar disana,” terang alumni Fakultas Teknik UBB ini. 

Pihaknya meneliti di areal tersebut pada saat  hujan tanahnya lunak dan saat musim kemarau berdebu. Permukaan tanahnya pun tidak rata. Taman yang sangat tidak nyaman. Masyarakat lebih suka berkumpul, dan jalan-jalan di halaman perumahan dinas yang luas dan penuh rumput di dealova.

“Sebagai salah satu kota yang sangat rentan terhadap banjir, pemkot Pangkalpinang haruslah lebih berfikir jauh ke depan,” sorotnya. 

Dalam temuannya, kolam retensi yanga dan sekarang  tidak begitu dalam, sedimentasi yang tinggi, kerusakan sungai dan lahan akibat tambang pada bagian hulu di luar batas administrasi, serta lahan yang hampir tidak ada lagi yang bisa dijadikan tempat retensi, ini akan memperbesar ancaman wilayah Kota Pangkalpinang tergenang.

“Mirisnya lagi, tergenang bukan karena bencana banjir, namun wilayah itu tergenang karena intensitas hujan sedang,” terangnya. 

Putra kelahiran Bangka Belitung ini menilai perlu ada satu upaya tambahan yang harus dilakukan pemerintah Kota Pangkalpinang dengan merubah Taman Mandara menjadi kolam retensi tambahan. 

“Kalau saja diperdalam 6 meter saja, kolam tambahan itu akan mampu menampung 642000 m³ air. Nilai tampungan ini lebih besar dari 1/4 nilai tampungan kolam retensi pangkalpinang hari ini,” papar Ketua Forum Hidrologi Nasional (FHN) ini. (getarbabel.com/ES/foto: pantauan tata ruang kolam retensi)