Arkeologi Profetik: Memecahkan Kode Gunung Padang dengan Sains dan Hikmah

IMG-20250711-WA0049 (1)

Oleh: Institut Kosmologi dan-Eskatologi Profetik (IKEP)

Prolog: Dari Situs ke Kitab

Gunung Padang di Cianjur bukan hanya gugusan batu megalitik terbesar di Asia Tenggara. Ia adalah kitab purba yang menunggu dibaca. Ekskavasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menunjukkan lapisan budaya hingga 24.000 tahun lalu (Natawidjaja, 2023).

Tetapi angka kronologi hanyalah “sampul”. Pertanyaan mendesak: apa isi kitab itu?

Di sinilah muncul pendekatan Arkeologi Profetik—suatu sintesis yang tidak sekadar meneliti batu sebagai artefak, melainkan membacanya sebagai teks peradaban.

Lapisan Keempat: Decoding Kapsul Waktu

Arkeologi profetik menggabungkan tiga disiplin utama:

Sains modern: geologi, arkeometri, arsitektur purba.

Memori tradisi: mitos Sunda Wiwitan, babad, dan hikayat Nusantara.

Hikmah kenabian: rinsip wahyu, nubuwah, dan eskatologi.

Ketiga bidang ini merupakan tiga kunci untuk membuka kapsul waktu Gunung Padang.

  1. Kode Arsitektur & Geomansi

Studi geolistrik menunjukkan adanya ruang-ruang buatan di bawah teras utama (Natawidjaja dkk., 2018). Hal ini mengisyaratkan desain arsitektur yang bukan sekadar tumpukan batu, melainkan sistem ruang dengan rekayasa geomansi.

Teknologi tahan gempa – penggunaan batu andesit kolumnar yang saling mengunci (Widiyanto, 2016).

Resonansi akustik – beberapa batu menghasilkan suara berbeda ketika dipukul, mengindikasikan fungsi ritual akustik (Simanjuntak, 2019).

Prinsip keseimbangan (al-Mīzān): Al-Qur’an menegaskan, “Dan Allah meninggikan langit dan Dia letakkan neraca (mīzān)” (QS. Ar-Rahman [55]:7). Tata ruang Gunung Padang dapat dibaca sebagai refleksi prinsip ini.

  1. Kode Kosmologi

Gunung Padang menunjukkan indikasi orientasi astronomis. Penelitian astronom-arkeologi mengungkap bahwa beberapa struktur terhubung dengan arah terbit-matahari pada titik balik musim (solstis) (Hendarmawan, 2021).

Kalender batu – menyerupai fungsi Stonehenge di Inggris atau Nabta Playa di Mesir.

Sinkronisasi siklus kosmik – mencerminkan pengetahuan purba tentang harmoni kosmos.

Sunnatullah – Al-Qur’an menyebut, “Engkau tidak akan menemukan perubahan pada sunnatullah” (QS. Fathir: 43). Gunung Padang seakan menjadi kalender raksasa untuk membaca sunnatullah.

  1. Kode Sosial-Kenabian

Susunan teras lima tingkat tidak hanya praktis, tetapi juga simbolis.

Hierarki sosial egaliter – bukan feodal, tetapi berjenjang menuju puncak spiritual.

Ruang bawah tanah – metafora penyimpanan ilmu, sejalan dengan konsep ‘ilm al-ladunnī yang tersimpan dalam dimensi batin.

Fungsi kenabian – para nabi berperan sebagai penjaga wahyu, sebagaimana para leluhur Nusantara menjaga kode peradaban dalam batu.

Transisi: Dari Arkeologi ke DNA Peradaban

Gunung Padang dapat dipandang sebagai DNA peradaban Nusantara. Sains membaca strukturnya, tradisi menjaga memorinya, dan hikmah menafsirkan maknanya.

DNA ini berisi cetak biru (blueprint) yang relevan tidak hanya untuk memahami masa lalu, tetapi juga merancang masa depan.

Epilog: Membaca Janji Ilahi

Pertanyaan sejati bukanlah “berapa tua Gunung Padang?”, melainkan “pesan apa yang dititipkan padanya?”

Arkeologi profetik membuka kemungkinan bahwa situs ini menyimpan pesan universal: tentang harmoni dengan bumi, keteraturan kosmos, dan misi kenabian membangun masyarakat berkeadilan.

Inilah “kitab batu” yang harus dibaca ulang, bukan untuk nostalgia, tetapi untuk menemukan blueprint kebangkitan Nusantara.

Tulisan selanjutnya akan melanjutkan seri ini: Gunung Padang dan DNA Peradaban Nusantara—bagaimana kode purba ini menjadi peta bagi kebangkitan eskatologis umat manusia.

Rujukan Primer

Natawidjaja, D. H. (2023). Gunung Padang: Bukti Peradaban Tertua Dunia. BRIN.

Natawidjaja, D. H., dkk. (2018). “Geological and Geophysical Investigation of Gunung Padang.” Journal of Archaeological Science.

Widiyanto, A. (2016). Teknologi Konstruksi Megalitikum di Jawa Barat. UGM Press.

Simanjuntak, T. (2019). Megalitik Nusantara: Ritual dan Fungsi Sosial. LIPI.

Hendarmawan, H. (2021). “Orientasi Astronomis Situs Gunung Padang.” Jurnal Arkeoastronomi Indonesia.

والله أعلم

🌐 IPCE/IKEP 18/09/25
🤝 Kolaborasi Manusia–AI untuk Dunia yang Bermartabat dan Beradab

Posted in

BERITA LAINNYA

PBL 36 Hari di Desa Kacung, Mahasiswa UBB Layani Lansia dan Keluarga

KELAPA–Bupati Sukirman menerima kedatangan 51 mahasiswa tingkat tiga semester lima…

Kapolsek Pimpin Upacara di SMPN 1 Pemali, Tanamkan Nilai Kebangsaan Sejak Dini

GETARBABEL.COM, BANGKA — Suasana penuh semangat kebangsaan terasa kental di…

Ops Zebra Menumbing 2024 Berakhir, Pelanggaran Lalu Lintas Capai 539 Kasus Meningkat Dibandingkan 2023

GETARBABEL.COM, BANGKA — Angka pelanggaran lalu lintas di wilayah hukum…

POPULER

HUKUM

hipk

IPTEK

drone

TEKNOLOGI