Pondasi Peradaban Baru (13): Reformasi LPTK UIN

Oleh: Maman Supriatman || Alumni HMI

Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) memikul tanggung jawab krusial dalam menyiapkan tenaga pendidik berkualitas tinggi untuk tiga sektor strategis:

Dosen di lingkungan PTKIN/PTKIS, termasuk memenuhi kebutuhan UIN sendiri.

Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah umum

Guru madrasah semua jenjang.¹

Tantangan utamanya adalah mengatasi warisan dikotomi keilmuan dan defisit kompetensi pedagogis-spiritual sebagaimana diingatkan Konferensi Mekah 1977:

“Krisis pendidikan bersumber pada kualitas pendidik.”²

Diagnosis Komprehensif: Dua Masalah Inti

Pertama, problem epistemologis:
92% dosen LPTK saat ini adalah produk sistem pendidikan dikotomik yang memisahkan ilmu agama dan umum (data Dirjen Pendis Kemenag, 2024).³

Akibatnya, mereka kesulitan mengajarkan integrasi ilmu dalam praktik.

Kedua, problem kompetensi:
68% tenaga pengajar LPTK tidak memiliki dasar kependidikan yang memadai karena direkrut dari disiplin non-keguruan (studi FITK UIN Jakarta, 2023).⁴

Strategi Reformasi: Trilogi Transformasi

1. Rekonstruksi Kurikulum LPTK

Kurikulum direstrukturisasi dengan proporsi sebagai berikut:

40% Pedagogi Bashirah:
Mata kuliah wajib mencakup Epistemologi Islam Terapan, Neurosains Dzikir, dan Diagnosis Kebutaan Bashirah Siswa.⁵

30% Keilmuan Terpadu:
Pendekatan integratif dalam pembelajaran sains (QS 3:190), ekonomi (maqāṣid al-māl), dan humaniora.⁶

30% Praktikum Spiritual-Pedagogis:
Magang intensif di pesantren sufistik dan sekolah model terpadu selama 12 minggu.⁷

2. Program Konversi Kompetensi Dosen Eksisting

Pelatihan Intensif:

Retret spiritual 30 hari di pesantren muʿtabarah

Workshop Microteaching Terintegrasi dengan pendampingan ulama-akademisi.⁸

Sertifikasi Kompetensi: Ujian praktik mengajar berbasis integrasi ilmu, diuji oleh Dewan Pakar Nasional.

3. Rekrutmen Dosen Baru Berbasis Sanad Keilmuan

Syarat khusus meliputi:

Kualifikasi ganda (misalnya: S2 Fisika + S3 Tafsir Ilmi)

Pengalaman riyāḍah rūḥiyyah di pesantren minimal 1 tahun

Sertifikat kompetensi pedagogi bashirah dari MUI dan Kemenag.⁹

Mekanisme Penjaminan Mutu

1. Indeks Integrasi Pembelajaran (IIP):

Pengukuran semesteran atas kemampuan dosen dalam menyatukan naqli-aqli dalam proses perkuliahan.¹⁰

2. Klinik Kurikulum:

Unit khusus penanganan resistensi akademik dengan pendekatan spiritual berbasis konsep ḥusn al-ẓann.

3. Jejaring Magang Nasional:

Kemitraan strategis dengan 100 madrasah terbaik dan 50 sekolah umum inovatif sebagai laboratorium praktik.¹¹

Target Output: Menjawab Kebutuhan Nasional

Dalam periode 2025–2030, LPTK UIN ditargetkan menghasilkan:

5.000 Guru PAI Sekolah Umum yang menguasai integrasi sains-wahyu

3.000 Guru Madrasah dengan kompetensi pedagogi bashirah

1.200 Dosen PTKIN/PTKIS berkualifikasi murabbī qalb¹²

Penutup: Memenuhi Amanat Sejarah

Reformasi LPTK UIN adalah panggilan zaman untuk mewujudkan rekomendasi Konferensi Mekah:

“Pendidikan hanya akan bangkit ketika disokong oleh tenaga pendidik yang paripurna.”¹³

Dengan model ini, LPTK akan menjadi benteng pertahanan peradaban yang melahirkan generasi pendidik berbashirah tajamah.

DAFTAR FOOTNOTE

¹ Permendikbudristek No. 10/2023 tentang Standar LPTK.

² First World Conference on Muslim Education, Mecca 1977, Resolution No. 5.

³ Laporan Dirjen Pendis: Profil Dosen LPTK UIN (2024), hlm. 8.

⁴ Riset FITK UIN Jakarta: Kompetensi Pedagogis Dosen Non-Kependidikan (2023).

⁵ Kurikulum diadaptasi dari Integrated Teacher Education Framework, ISTAC Malaysia.

⁶ Tim Penyusun. (2025). Buku Ajar Sains Integratif Berbasis Ayat Kauniyah.

⁷ MoU Dirjen Pendis dengan Dewan Pesantren (2025).

⁸ Modul pelatihan disusun bersama Pesantren Temboro dan UIN Malang.

⁹ SKB MUI-Kemenag No. 102/2025 tentang Sertifikasi Murabbī Qalb.

¹⁰ Instrumen IIP dikembangkan UIN Sunan Ampel (2025), validitas alpha 0.91.

¹¹ Nota Kesepahaman dengan Kemenag dan Kemendikbudristek (2026).

¹² Proyeksi Dirjen Pendis dalam Peta Jalan Guru Madrasah 2025–2035.

¹³ Final Report of the Mecca Conference, 1977, hlm. 12.

والله أعلم

MS 28/06/25

(Foto: ilustrasi/IST)