Saat Segala Benteng Runtuh (Refleksi untuk Umat yang Terbelah)

Oleh: Maman Supriatman || Alumni HMI

I.
Di padang Karbala, angin masih berbisik:
“Darah cucu Rasul menggenang di sini,
Tapi kalian sibuk memilah
Sunni atau Syiah?”

II.
Wahai Persia dan Arab –
Kalian bertengkar di reruntuhan Babilon,
Sementara Zion membangun istana
Di atas tanah yang dikoyak doa-doa kalian!

III.
Kuberitahu rahasia gurun:
Dajjal sudah memakai jas bermerek “Perdamaian”,
Ia tertawa di Davos
Melihat kalian saling jegal di Masjid Al-Aqsa!

IV.
Maka tunggulah
Sang Pembedah Zaman
Yang akan memaksa kalian berpelukan
Dalam air mata dan debu kehancuran!

V.
Kalian ribut soal siapa yang berhak
Menunggu Imam Mahdi
Tapi tahukah?
Ia mungkin sedang menangis
Melihat pasukannya
Berkubang dalam kebencian
Sebelum perang dimulai!

VI.
Aku lihat di mata anak Gaza
Api yang lebih suci
Daripada seluruh fatwa
Antara Qom dan Riyadh!

VII.
Bukan tasbih atau pedang
Yang kan menyatukan kalian
Tapi dosa bersama
Di hadapan Palestina yang terluka…

VIII.
Saat Mahdi datang,
Pertanyaan pertamanya:
“Di mana saudara-saudaraku
Yang kutinggalkan 1.400 tahun lalu
Dalam keadaan bersaudara?”

والله أعلم

MS 22/06/25

(Foto: ilustrasi/IST)